Harianpilar.com, Pringsewu – Warga Kelurahan Pringsewu Barat menganggap proyek sanitasi masyarakat (Sanimas) yang dikucurkan pada kelurahan mereka itu sekedar proyek dipaksakan, tanpa memikirkan kepentingan masyarakat untuk kemanfaatannya.
Sejak awal proyek ini terkesan dipaksakan oleh pihak panitia dan pemerintah karena sejak awal masyarakat menolak proyek untuk sanitasi masyarakat ini, karena dikhawatirkan jika nanti proyek ini hanya dijadikan ajang oleh sekelompok orang untuk mencari keuntungan pribadi saja.
Hal ini dikatakan Giyo, warga setempat yang merasa dirugikan dengan adanya proyek Sanimas ini, karena lubang penampungannya berada tepat di depan rumahnya.
Menurut dia, lokasi penampungan ini berada dilokasi rawan banjir, jika musim hujan tiba tentu saja akan tergenang oleh hujan, juga lubang pembuangan air sangat dekat kesiring pembuangan juga kondisi siring pembuangan lebih tinggi dari lokasi penampungan.
Di tempat terpisah, salah seorang panitia KSM di Kelurahan Pringsewu Barat inisial S. saat ditemui beberapa waktu lalu mengatakan proyek ini sudah sesuai dengan harapan masyarakat, juga kualitasnya baik,
Namun demikian terkait swadaya masyarakat anggota KSM yang sebesar Rp33juta sebenarnya itu tidak ada melainkan masyarakat hanya bergotong royong saja.
Sementara di lokasi penampungan lokasi kondisi besi cor sangat berantakan juga menggunakan besi campuran besi 8 banci dan 10banci.
Padahal diketahui proyek sanimas ini sejumlah Rp.425juta dan ditambah swadaya masyarakat Rp.33juta, sumber dana dari islamic development bank (IDB), untuk ipal komunal. (Sahirun/JJ)