oleh

Lamsel Endemis DBD

Harianpilar.com, Lampung Selatan – Sejak awal memasuki musim penghujan ditemukan 40 kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Lampung Selatan. Penyakit yang datang pada waktu musim penghujan itu paling banyak ditemukan di Kecamatan Sidomulyo.

Menurut Kepala bidang (Kabid) pengendalian penyakit menular, Dinas Kesehatan Lampung Selatan, Kristi Endarwati mengatakan, meski kasus DBD sudah mencapai 40, akan tetapi belum kategori Kejadian Luar Biasa (KLB).

“Belum dikatakan KLB, karena status itu harus ada beberapa kategori. Jika dibandingkan tahun lalu di periode yang sama, kasus lebih tinggi tahun 2015 lalu,” kata Kristi, Rabu (13/1/2016).

Kristi juga menambahkan, Dinas Kesehatan telah meminta Unit Pelaksana Tekhnis  (UPT) puskesmas di kecamatan untuk meningkatkan pemantauan terhadap munculnya DBD dan segera melaporkan jika terdapat kasus di wilayahnya.

“Kami meminta UPT terus memantau munculnya kasus DBD dan melaporkannya. Dan juga memantau ketersediaan logistik seperti alat fogging dan obatnya serta abate,” tambahnya.

Meski status belum KLB,  lanjut Kristi penanganan penyakit DBD dilakukan selayaknya KLB. Karena penularan penyakit tersebut sangat cepat, sehingga harus secara inten menanganinnya.
“Kami menangani kasus penyakit ini seperti KLB, karena penularannya sangat cepat,” lanjutnya.

Sementara itu, menurut Ketua Komisi D DPRD Lampung Selatan, Ismet Jaya Negara mengatakan, kehadiran pihaknya ke PRI Sidomulyo merupakan kunjungan kerja untuk meninjau penanganan pasien DBD oleh petugas. Karena di kecamatan itu, angka kasus DBD terbilang tinggi.

“Kami datang untuk melihat secara langsung, fasilitas dan penanganan pasien DBD disini,” katanya.

Dia juga melanjutkan, untuk pencegahan penyakit itu tidak hanya bisa mengandalkan dari Dinas Kesehatan. Masyarakat harus ikut serta menjaga lingkungan bersih dan sehat agar penyebaran nyamuk bisa diminimalisir.

“Tadi setelah kami tinjau pasien, ternyata mereka semua bertetangga, berarti dilingkungan tersebut kurang sehat,” tambahnya.

Ismet juga meminta kepada perangkat desa ikut berperan untuk menyampaikan permasalahan kebersihan disekitar tempat tinggal.

“Rencananya masyarakat di Desa Sukamarga, akan secara serentak membersihkan dusun yang banyak terjangkit penyakit itu. Dengan didampingi petugas kesehatan,” pungkasnya. (Saiful/Juanda)