Harianpilar.com, Pesawaran – Terkait dugaan adanya penyimpanan dan mainan anggaran dana program BSPS desa sukadadi semakin menguat. Dan Konspirasi terstruktur terkait penyaluran BSPS tahun 2015 lalu, dimungkinkan benar terjadi adanya.
Bagaimana tidak, saat dikonfirnasi fasilitator masyarakat selaku pendamping yang ditunjuk terkesan menghindar dan tertutup. Bahkan oknum FM yang mestinya memberikan keterangan ril seperti diharapkan, seolah buang badan.
” Temui aja kades sukadadi, apa yang dikatakannya sama aja dengan kita (FM),” ketusnya saat dikonfirmasi, Kamis (7/1/2016).
Dan sewaktu ditanya lebih jauh terkait SOP BSPS, FM desa Sukadadi, Hakim, yang diketahui kemudian bahwa konfirmasi awak media via poncel terkait BSPS diwakilkan kakak kandungnya, dengan nada sedikit gusar meminta pihak media untuk bertemu langsung dikantornya.
” Saya gak meladeni konfirmasi lewat telepon, datang saja besok. Dan saya tunggu, nama saya Fauzan bang,” ujar Fauzan (kakak dari FM Desa Sukadadi), bernada sedikit tinggi.
Sebelumnya, DPRD Kabupaten Pesawaran sorot program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya yang diperuntukkan bagi sejumlah masyarakat Desa Sukadadi- Gedongtataan. Pasalnya program Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akhir desember 2015 lalu menurut wakil ketua 3 DPRD, Ramadiyanayah, SH merupakan buah simalakama penerima manfaat bantuan.
Bahkan, Program Keluarga Harapan (PKH) atas renovasi rumah semi permanen dinilai anggota DPRD dua periode terpilih (Rama-red), menjadikan lahan tersendiri sekelompok oknum untuk mengeruk keuntungan. Dan ulah segelintir oknum bak lintah darat serta tidak bernurani tersebut, sangat disayangkan dan disesalkan olehnya. Dikarenakan seyogyanya aparatur pemerintah (kades) ataupun panitia berkompten terhadap realisasi penyaluran dapat memberikan dukungan moril guna percepatan renovasi rumah layak huni untuk PKH lanjutan desa setempat. Namun, realitanya bantuan pemerintah dibawah pengawasan Dinas PU kabupaten setempat, disinyalir kuat selain sarat penyimpangan, pagu anggaran tidak tersalurkan sesuai dengan ketentuan.
” indikasi program BSPS untuk desa sukadadi kuat sarat akan penyimpangan. Dan itu mesti ditelusuri dan diungkap lebih lanjut oleh pihak terkait. Masyarakat tidak mungkin mengeluhkan dan bahkan menjerit atas bantuan pemerintah yang diterima mereka. Dan dimungkinkan SOP terkait penyaluran BSPS tidak seperti diharapkan penerima manfaat” Tandas Ramadiyansyah menanggapi keluhan masyarakat sasaran program BSPS desa sukadadi-Gedongtataan.
Untuk itu, politisi muda dari partai Gerindra (rama-red) menghimbau, sekiranya masyarakat terbebani dan dipersulit atas pelayanan birokrasi tingkat desa maupun setingkat diatasnya, diharapkan berani untuk menyampaikan dan melaporkan keluhan ke gedung DPRD setempat. Dengan demikian, ulas rama menambahkan, persoalan yang berkenaan dengan masyarakat dipastikan lebih objektif dan cepat terakomodir.
” masyarakat harus mesti lebih berani menyampaikan keluhan. Bagaimana wakil rakyat disini mengerti dan tahu akan persoalan yang dialami, jika masyarakatnya tidak melaporkan dan menyampaikannya,” imbuh Rama.
Terpisah inspektorat kabupaten pesawaran menyatakan secepatnya akan segera menindaklanjuti keluhan terkait adanya dugaan mainan program BSPS yang diperuntukkan sejumlah masyarakat sukadadi. Dan indikator untuk itu, nampak menyolok jelas pada realisasi pencairan dana BSPS.
” secepatnya akan ditindak lanjuti, apalagi jika menyangkut bantuan pemerintah tidak tersalurkan sesuai perintahkan. Dan bahkan bantuan tersebut turut dikeluhkan masyarakat. Dalam waktu dekat dimungkinkan turlap guna memastikan kebenaran seperti hal yang diberitakan” Pungkas Rizki, saat ditemui dikantornya kemarin. (Fahmi/JJ)