oleh

‘Warning’ Yang Muda

“Beri aku 10 pemuda, akan ku guncang dunia” demikian Bung Karno menggambarkan kehebatan pemuda. Dan ungkapan Presiden pertama Indonesia itumemang tidak berlebihan, karena sejarah Indonesia sendiri merupakan sejarah perjuangan pemuda.

Pemuda selalu memiliki peran besar dalam setiap perubahan bangsa Indonesia. Termasuk saat menggulirkan reformasi dengan menumbangkan rezim otoritarian Soeharto pada madio 1998 lalu. Meski pada perjalannya proses reformasi itu memiliki berbagai catatan negatif, setidaknya telah membuka ruang demokrasi yang luas bagi tampilnya pemuda dalam regenarasi kepemimpinan.

Melalui reformasi politik dalam bentuk demokrasi prosedural itu telah memberi kesempatan rezim populis dan pemuda tampil dalam regenerasi kepemimpin ditingkat Nasional maupun daerah. Ditingkat Nasional tampilnya Joko Widodo (Jokowi) sebagai pemenang Pilpres merepresentasikan rezim populis yang disokong kekuatan mayoritas rakyat, ditingkat daerah muncul pemimpin-pemimpin muda yang juga mendapat support politik hebat dari mayoritas rakyat.

Setidaknya pada madio 10 tahun terakhir ini, pemuda mampu tampil hebat di berbagai panggung politik terutama di Pemilihan kepala daerah (Pilkada). Melalui proses pilkada, pemuda mampu meyakinkan rakyat sebagai pemimpin yang energik, visioner, konsisten, bergerak cepat dan pembawa perubahan.

Pada pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah (Pilkada) serentak 9 Desember 2015 yang melibatkan 269 kabupaten/kota juga masih milik para pemuda. Pilkada 269 kabupaten/kota itu masyoritas di menangkan oleh politisi muda, termasuk di Lampung yang melibatkan 8 Kabupaten/kota mayoritas dimenangkan kalangan pemuda mulai dari Dendi Ramadhona di Pesawaran, Raden Adipati di Waykanan, Mustafa di Lampung Tengah, Chusnunia Chalim di Lampung Timur dan Zainudin Hasan di Lamsel.

Hal ini menunjukkan bahwa rakyat masih mempercayai kalangan muda mampu membawa perubahan dan memiliki gagasan yang visioner serta prorakyat. Rakyat masih memberikan kesempatan pada kalangan muda untuk membuktikan diri sebagai agen perubahan.

Namun, pada saat bersamaan rakyat juga memberikan ‘warning’ terhadap kalangan muda. Rakyat mengingatkan agar kalangan muda yang memimpin benar-benar menjalankan amanah dengan baik, membuktikan diri sebagai pembawa perubahan dan menunjukkan kemampuan ‘gerak cepat’. Jika tidak, maka kalangan muda yang terpilih di Pilkada 9 Desember lalu akan bernasib sama seperti politis muda sebelumnya yang tidak mampu mempertahankan kekuasaanya akibat ditinggalkan rakyatnya….Wassalam.