Harianpilar.com, Bandarlampung – Dinas Kesehatan Provinsi Lampung terus berupaya untuk mengatasi gizi buruk (gizbur). Sepanjang 2015, ada 83 balita gizbur, tahun 2015 menurun dari tahun 2014 ada 127 balita, 2013 ada 134 balita gizi buruk yang ditemukan di Provinsi Lampung.
Kepala Humas Dinkes Provinsi Lampung Asih Hendrastuti menjelaskan, pihaknya terus melakukan penanganan kasus gizi buruk kepada anak-anak dengan memberi makanan pendamping ASI secara gratis.
“Kami juga sudah menurunkan tim pendamping asuhan gizi. Selain itu, pihaknya mengerahkan petugas untuk melakukan konseling makanan pendamping ASI dan pencegahan dan penanganan gizbur,” jelasnya di ruang kerja, Senin (23/11/2015).
Sebelumnya, hasil Studi Diet Total (SDT) yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan 2014 menunjukkan, tiga provinsi di Indonesia mengalami kekurangan gizi. Asupan kalori dan protein di provinsi tersebut masih terbilang cukup memprihatinkan. Ke tiga provinsi itu adalah Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Lampung.
Masalah gizi buruk di Lampung bekaitan dengan ketidakmerataan antara pertumbuhan ekonomi dengan kesehatan masyarakat.” Dengan program pembangun insfratuktur ini sangat menduduk karena depan supaya ada pemerataan ekonomi dengan baik dan pertumbuhan ekonomi sehingga masyarakat bisa memenuhi asupan pangan mereka sehari-hari,” terang Asih panggil akrabnya.
Selain program pembangunan sangat diperlukan juga kerjasama yang baik dengan Dinas Ketahanan pangan, Dinas Pertanian dan Dinas Perikanan, dimana masing-masing satker tersebut bisa mendorong masyarakat untuk bisa mengkonsumsi makanan yang baik, misalkan dinas perikanan bagai mana dinas tersebut bisa mengajak masyarakat untuk gemar makan ikan.
Untuk terus mengawasi gizbur Dinkes provinsi Lampung terus bekerjasama dengan Dinkes Pemda dengan terus mengadakan posyandu dan memberikan penyuluhan untuk asupan pangan yang baik,” selain Pemprov kerjasama dengan masyarakat sendiri sangat penting karena mereka yang berperan dan menjadi pelakunya jadi kami tidak henti-henti memberitahukan tentang makanan apa saja yang baik dikonsumsin,” katanya. (Fitri/JJ)