oleh

2016, RSUAM ‘Diguyur’ 302,5 M

Harianpilar.com, Bandarlampung – Tahun 2016 Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mengalokaikan anggaran sebesar Rp302,5 miliar untuk Rumah Umum Sakit Daerah Abdoel Moelok (RSUDAM).

Direktur RSUDAM Heri Joko Subandrio mengatakan, anggaran itu digunakan untuk perbaikaan dan penambahan fasilitas rumah sakit, guna menunjang pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

“Sebagian besar anggaran tersebut kita gunakan untuk pemenuhan fasilitas penunjang pelayanan kesehatan rumah sakit, Seperti pembangunan gedung, pembelian alat-alat kesehatan dan oprasional rumah sakit,” katanya, usai menghadiri rapat paripurna di gedung DPRD Provinsi Lampung, Rabu (18/11/2015).

Nantinya anggaran tersebut akan digunakan untuk pembanggunan rehap ruang bedah, meneruskan ruang rawat inap delima, ruang periksa mata, kemoterapi, dan ruang THT dan pelangkapan alat-alat kesehatan menjadi fokus pihak rumah sakit demi memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

“Pelengkapan alat-alat kesehatan ini juga merupakan intruksi dari gubernur, saat melakukan peninjauan beberapa waktu lalu gubernur agar alat kesehatan yang dimiliki rumah sakit masih kurang,” jelas Heri.

Dari alokasi anggaran yang didapat RSUDAM sebesar Rp302,5 miliar, belanja terbesar dihabiskan untuk pembangunan dan rehap gedung. Pembangunan seperti ruang operasi, rehap kamar inap Delima cukup besar anggaran yang dihabiskan.

“Kalo rinciannya saya lupa, tapi rehap gedung dan pembangunan ini memakan anggaran yang besar,” katanya.

Selein itu, di tahun 2016, ruang administrasi RSUDAM akan direhap total, digunakan sebagai ruang rawat jalan. “Nantinya ruang rawat jalan yang berada didalam RSUDAM akan di gunakan sebagai ruang administrasi,” terangnya.

Sementara itu terpisah Anggota Komisi V DPRD Provinsi Lampung Yandri Nazir menilai RSUDAM merupakan wajah Pemerintah Provinsi Lampung dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

“Rumah sakit merupakan wajah pemerintah Provinsi Lampung, karena bersentuhan langsung kepada masyrakat, jadi baik buruknya pelayanan rumah sakit akan membawa dampak yang cukup besar bagi pemerintah,” katanya.

Menurut mantan ketua komisi V ini, alokasi anggaran yang diberikan untuk RSUDAM lebih besar dibanding tahun sebelumnya. Pihak rumah sakit pun harus pintar dalam mengelola anggaran yang diberikan pemprov, sebagai upaya meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Politisi Partai Demokrat ini mengatakan, komisi V juga akan melakukan pengawasan terhadap pembangunan beberapa gedung di RSUDAM. Karena seperti yang diketahui pembangunan gedung rawan kecurangan. “Kita akan terus awasi pembangunan beberapa gedung di RSUDAM, agar tidak asal jadi saja,” katanya. (Fitri/Juanda)