oleh

70 Persen Karya Konsultan Proyek Mesuji Copy Paste

Harianpilar.com, Mesuji – Banyaknya keluhan yang disampaikan para rekanan, terkait karya konsultan proyek yang membingungkan, sehingga berpotensi tidak maksimalnya hasil pekerjaan proyek 2015, DPRD Mesuji meminta pihak Satker untuk melakukan evaluasi terhadap konsultan pengawas maupun konsultan perencana.

“Seharusnya karya seorang konsultan tidak menjiplak dari karya konsultan lain, atau dengan kata lain Copy Paste. Saat ini banyaknya laporan dari rekanan terkait gambar yang disajikan terkesan asal-asalan. Untuk itu, harus menjadi PR bagi Dinas terkait. Selain itu, harus lebih jeli memilih konsultan sehingga tidak membingungkan,” tegas Ketua DPRD Mesuji Fuad Amrullah, SE, Senin (16/11/2015).

Dikatakan Fuad, hasil perencanaan dari konsultan ini hampir seluruhnya Copy Paste. Bukan karya mereka sendiri, dan ini terkesan asal-asalan, mengigat hasil gambar tidak sesuai fakta di lapangan, dan ini juga terkesan hanya untun mengejar kebagian Job sehingga mereka Copy Paste hasil dari konsultan lainnya.

“Hampir 70% rekanan mengeluhkan hal ini. Spek dari perencanaan dan hasil yang di bangun terkadang tidak sesuai dengan fakta di lapangan dan itu menjadi keluhan mereka,” jelasnya.

Masih dikatakan Fuad, Konsultan Perencanaan semestinya harus turun ke lapangan, agar dapat melihat kondisi alam Mesuji, karena hasil Copy Paste mereka berbeda dengan kondisi alam Mesuji.

“Sebagai indikator Konsultan Perencana memiliki peran penting di bidang pembangunan. Karena mereka sebagai perencana bangunan dan kualitas harus dijaga. Jangan Copy Paste soalnya kondisi alam Mesuji berbeda dengan kondisi alam daerah lain. Mereka turun langsung lihat kondisi alam Mesuji, di daerah Rawa Jitu dengan Tanjung Raya saja Kondisi Alamnya berbeda. Salah salah melakukan perencanaan dapat merugikan negara bukan saja para Rekanan,” papar Fuad.

Sementara dari pantauan Fuad, kerja dari rekanan telah sesuai dengan apa yang ada dalam RAB. Kerja Konsultan Perencana yang tidak sesuainya dengan Kondisi Alam Mesuji tersebut lah membuat personanya muncul.

“Kalau kita meninjau lapangan kerja dari rekanan telah sesuai dengan Spek. Nah lagi-lagi Konsultan Perencanaan yang bermasalah. Bukan Konsultan perencana yang harus turun kelapangan, Konsultan Pengawas pun harus turun lapangan. Untuk mengawasi pekerjaan dari rekanan, tidak masalah dinas mau memakai konsultan dari daerah mana. Yang jelas mereka harus turun lapangan lihat kondisi dan berikan hasil Perencanaan sesuai dengan Kondisi Alam dan Konsultan Pengawas harus turun kelapangan mengawasi kerjaan tersebut,” tukasnya.

Sementara Kepala Dinas PU Mesuji, Ir. Huminsa Lubis mengatakan, terkait kritik DPRD masalah konsultan tentunya akan dijadikan bahan evaluasi. Karena, hasil yang dikerjakan konsultan sangat berpengaruh bagi pembangunan. Bila kualitasnya jelek maka hasilnya juga akan jelek.

“Kritik dan masukan dari semua pihak tentunya sagat berguna bagi pembangunan dimesuji. Yang jelas, hasil konsultan tahun ini akan menjadi evaluasi. Bila memang tidak maksimal maka kedepan tidak akan kita pakai lagi untuk tahun depan,” tandasnya. (Sandri/Juanda)