Harianpilar.com, Tanggamus – Gubernur Provinsi Lampung Hi. M. Ridho Ficardo mengajak seluruh lapisan masyarakat di seluruh Sai Bumi Ruwa Jurai, untuk selalu menjaga kebersihan daerah pesisir pantai. Karena pantai merupakan bagian potensi yang dimiliki Provinsi Lampung.
“Bahwa, daerah/Kabupaten yang memiliki pesisir pantai tentunya merupakan nilai plus. Karena, pesisir pantai sendiri memiliki keragaman dengan potensi tinggi yang dapat di manfaatkan.” Kata Gubernur melalui Kadis Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Lampung Ir Setiato, pada acara Pesisir Pantai Bersih Sehat dan Lestari (Berseri) 2015, yang di pusatkan di area Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kecamatan Kota Agung, Tanggamus, Rabu (30/9/2015).
Menurutnya, pesisir pantai dapat di manfaatkan sebagai tempat wisata pantai, ekowisata dan masih banyak lagi potensi yang bisa di gali. Dan tentunya berdampak pada peningkatan SDM serta perekonomian masyarakat sekitar pesisir pantai. “Kegiatan Pesisir Berseri ini memang untuk pertama kalinya di lakukan, dan Tanggamus menjadi Kabupaten percontohan bagi Kabupaten lainnya yang memiliki pesisir pantai. Dan memang dalam mewujudkan pantai yang dengan konsep berseri ada tantangannya, yakni limbah/sampah yang berasal dari rumah tangga. Dan nantinya kita akan memberikan pemaham kepada masyarakat, karena peran serta masyarakat untuk mewujudkan pesisir berseri sangat besar. Harus kerjasama,” ujar Setiato.
Bupati Tanggamus Hi. Bambang Kurniawan melalui Asisten III Pemkab Tanggamus Nur Indrati mengakui bahwa kesadaran masyarakat akan memelihara pesisir pantai bersih dari sampah rumah tangga masih sangatlah minim. Sehingga menjadi faktor penghambat pengembangan wilayah pesisir. Padahal potensi dari pesisir pantai sangatlah tinggi jika di manfaatkan dengan sempurna, namun itu semua berawal dari langkah sadar masyarakat untuk tidak mengotori pesisir pantai dengan limbah rumah tangga. “Namun, kita sudah memprogramkan untuk sebuah kegiatan pengelohan limbah yang berasal dari rumah tangga, yang nantinya bisa menjadi suatu hasil produksi rumahan yang pekerjanya mayoritas ibu-ibu, yang memiliki nilai jual. Sehingga, sampah-sampah nantinya tidak akan lagi di temukan berserakan, terutama di pesisir pantai. Dan ini sudah mulai di lakukan penyususnan programnya oleh BPLH-K Tanggamus. Karena mereka lah yang mengerti secara teknisnya bagaimana,” kata Nur Indrati.
Menurut Nur Indrati, Wilayah Kabupaten Tanggamus 80 persen wilayahnya adalah pantai, dengan total panjang garis panjang yakni 202 Kilometer dengan hamparan luasan laut sekitar 1799,5 meter persegi. Yang terbagi dalam sepuluh Kecamatan, yakni Kecamatan Pematangsawa, Wonosobo, Kota Agung Barat, Kota Agung, Kota Agung Timur, Cukuh Balak, Limau, Kelumbayan dan Kelumbayan Barat. “Tentu, potensi pengembangan wilayah pesisir pantai sangatlah besar, dan ini butuh adanya dukungan dari masyarakat. Terkhusus yang tinggal di pesisir pantai, untuk selalu senantiasa merawat dan menjaga pantai agar tetap bersih. Kegiatan ini sebagai angin segar dalam mewujudkan pesisir yang berseri. Dan Kegiatan ini bisa terus berlansung serta berkesinambungan, sehingga dapat menciptakan pesisir Tanggamus yang berseri,” katanya. (imron/joe)