oleh

Angka Kebakaran di Mesuji Tinggi

Harianpilar.com, Mesuji – Kemarau panjang selama 5 bulan yang melanda Kabupaten Mesuji, berdampak terhadap tingginya angka kebakaran lahan. Tercatat, ada delapan titik kebakaran selama kemarau panjang yang terjadi di empat kecamatan. Akibat insiden itu, tingkat kerugian mencapai Rp1,870 miliar.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mesuji, Ali Yasid melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik Drs. Al Basyur mengatakan, kebakaran yang terjadi selama kemarau memang terbilang sagat tinggi dan tingkat kerugiannya juga mencapai Rp1.870 miliar. Kondisi ini tentunya sangat menghawatirkan terlebih musim kemarau diprediksikan masih akan berlangsung beberapa bulan lagi.

“Memang kita akui bahwa kebakaran yang terjadi di Mesuji sagat tinggi terlebih kerugian yang dialami masyarakat total keseluruhannya mencapai Rp1.870 miliar. Namun, meskipun tingkat kebakaran di Mesuji sangat tinggi kita sudah sejak jauh-jauh hari melakukan sosialisasi untuk mengantisipasi kebaran baik kemasyarakat maupun terhadap camat. Namun musibah tidak ada yang mengetahuinya,” jelas Al Basyur, saat ditemui diruang kerjanya, Rabu (2/9/2015).

Dikatakan Albasyur, langkah-langkah untuk mengantisipasi tingkat kebakaran sudah kita lakukan, bahkan sebelum menjelang kemarau kita sudah mengirimkan surat baik kekecamatan maupun kepihak perusahanan.

“Tujuannya bila surat yang ditujukan kekecamatan taklain agar camat mensosialisasikan kemasyarakat sementara surat yang ditujukan keperusahanan taklain agar mereka bisa ikut serta membantu masyarakat,”imbuhnya.

Akan tetapi, lanjutnya, meskipun sudah dilakukan sosialisasi tetapi musibah kebakaran tetap terjadi. Selama kurun waktu kemarau panjang, memang sudah beberapa kali terjadi tetapi untuk mengantisipasinya kita kesulitan salah satunya yakni tempat jauh dan lokasi sulit terjangkau.

“Seperti kebakaran yang terjadi di Desa Sri Tanjung, Talang Gunung, Labuhan Permai, ini hanya kebakaran lahan kebun karet dengan luas 150 hektar. Sungai Sidang, Margo Jadi, Gedung Ram, Harapan Jaya, Silva Inhutani, sementara silva inhutani tidak termasuk dalam anggaran total kerugian yang dialami masyarakat. Tanjung Sari, Wira Bagun,”paparnya.

Sementara saat ditanya apakah kebakaran yang terjadi Pemkab Mesuji telah memberikan bantuan, dengan tegas, Al Basyur mengatakan, untuk bantuan hanya sekedar tali asih yang diberikan ke korban kebakaran baik itu berupa peralatan dapur, makanan siap saji, tenda gulung yang sipatnya darurat dan ini diberikan bantuan secara cuma-cuma.

“Bantuan ada dan ini berupa tali asih. Sementara untuk bantuan lainnya kita tidak ada,”paparnya.

Untuk itu, lanjutnya, kita juga meminta agar masyarakat tidak memasang stop kontak bertumpukan dan membiarkan kabel listrik terkelupas, tidak membakar sampah pada saat panas terik atau anggin bertiup kencang. Tidak melakukan pembakaran pada saat akan membuka lahan. Serta tidak meninggalkan kompor menyala tanpa pengawasan.

“Masyarakat diharapkan agar mematikan/ mencabut stop kontak dan saklar apabila akan meninggalkan rumah. Tidak menghidupkan lilin disembarangan tempat dan apabila terjadi kebakaran maka segera melaporkan kejadian yang terjadi dimasyarakat tentang adanya kebakaran rumah dan lajan/hutan wabah penyakit seperti infeksi saluran pernapasan akut dan lain-lainnya diwilah masing-masing,” imbuhnya.

Takhanya itu kita juga telah meminta agar perusahaan swasta yang memiliki sumber air bersih seperti sumur bor dan mobil tanggki air untuk membantu masyarakat disekitar perusahaan masing-masing dengan memberikan air bersih dan penyiraman jalan untuk mengurangi debu. “Kita juga meminta agar dapat berkoordinasi apabila ada bencana kejuadian dengan dinas / badan terkait,” tukasnya. (Sandri/Juanda)