oleh

Dinas PU Tulangbawang Bangun 20 Titik Sumur Bor

Harianpilar.com, Tulangbawang – Dalam rangka mengantisipasi dampak kekeringan yang melanda sebagian wilayah di Kabupaten Tulangbawang (Tuba), Dinas PU setempat merealisasikan program pembangunan 20 titik sumur bor untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih.

Kepala Dinas PU Tuba Ferliy Yuledi, MT mengatakan, hampir 80% dari bumi adalah air, akan tetapi air yang dapat dikonsumsi hanyalah 20% saja, ini sangat berdampak kepada makhluk hidup ketika ketika memasuki musim kemaru tidak terkecuali Indonesia. Ditambah efek dari badai El Nino yang menyebabkan sulitnya terjadi hujan dihampir seluruh Indonesia.

“Dengan terjadinya kekeringan panjang, membuat Pemkab bergerak cepat untuk mengatasi hal tersebut, salah satunya dengan membuat sumur bor sebagai penyedia air bersih bagi masyarakat yang kini mengalami kesulitan dalam memperoleh air bersih,” ujarnya.

Ferliy juga menerangkan, bahwa pemerintah pusat melalui Kementrian PU-PERA Dirjen Cipta Karya sedang mencanangkan Program 100-0-100 untuk pelayanan kebutuhhan dasar manusia salah satunya 100% terlayaninya kebutuhan air bersih pada tahun 2019 di Indonesia. Sejalan dengan program itu, Pemkab Tuba melalu Dinas PU mencanangkan kegiatan penyedian air bersih bagi masyarakatnya.

Berdasarkan data 2014 Dinas PU Bidang Cipta Karya baru sekitar 58,37% penduduk Tulangbawang mendapatkan akses air minum yang layak. Secara kuantatif sumber air cukup melimpah, namun secara kualatif pada beberapa bagian wilayah yang berdekatan dengan rawa-rawa, pantai dan sungai memiliki kondisi yang tidak terlalu baik untuk dikonsumsi, ditambah pencemaran air dengan adanya indikasi tingginya bakteri coly, kandungan,kapur dan fe.

Untuk itu, kata Ferliy, pihaknya masih fokus pada kegiatan pembuatan sumur bor untuk melayani kebutuhan air bersih untuk masyarakat Tuba, kegiatan pembuatan sumur bor, merupakan salah satu alternatif yang bisa dilaksanakan saat ini.

“Kami merencanakan untuk pembangunan sistem pengelolaan air minum (SPAM) perpipaan dan SPAM berbasis masyarakat,” ungkapnya.

Ditambahkanya, untuk saat ini pembuatan sumur bor masih menjadi primadona bagi masyarakat Tuba sebagai salah satu memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat Tuba, hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya usulan dari masyartakat meminta pembuatan sumur bor kepada pemerintah daerah setempat. Pada tahun 2015.

“Berdasarkan usulan dan dampak kemarau panjang yang terjadi maka pemerintah daerah setempat pada tahun 2015 ini akan merealisaiskan 20 titik sumur bor yang tersebar di Kabupaten Tuba, untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat yang sulit mencari air bersih sekarang ini,” ujar Ferliy. (Merizal/Juanda)