Harianpilar.com, Bandarlampung – Guna meningkatkan hasil produksi tebu di Lampung, Dinas Perkebunan Provinsi Lampung pada bulan September-Desember akan segera membagikan bantuan peralatan kepada petani tebu melalui koperasi.
Bantuan tersebut berupa pengadaan traktor yakni pengadaan Fertilizer, Traktor, Handreftractometer dengan pagu Rp11 miliar yang menggunakan pemilihan penyedia melalui metode lelang sederhana, dan pengadaan 19 unit traktor dengan pagu Rp14 miliar dengan pemilihan penyedia melalui sistem e-Purchasing yang keduanya bersumber dari dana APBN 2015.
Kepala Teknis Budidaya perkebunan, Dinas Perkebunan Provinsi Lampung, Wherlian Ali KM mengatakan, untuk proyek peralatan tebu tahun 2015 ini belum berjalan, nantinya ada beberapa kabupaten yang akan mendapatkan alat tersebut seperti; Lampung Barat, Lampung tengah, Waykanan dan Tulangbawang Barat.
“Pengadaan belum selesai diperkirakan bulan September dan Desember semua sudah berjalan,” jelasnya saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (24/8/2015).
Nantinya alat-alat tersebut akan diserahkan ke koperasi tebu di setiap kabupaten yang mendapatkannya.
“Nanti para petani tebu bisa mengambil di sana bagaimana syaratnya nanti setiap petani akan diberikan arahan sesuai dengan program yang ada sebelumnya,” katanya.
Sebelumnya di tahun 2014 Dinas Perkebunan Provinsi Lampung telah membagi-bagikan alat tersebut pada tahun lalu yang tidak mendapatkan alat bantuan tersebut di kabupaten Tulangbawang Barat.
“Setiap tahun akan kita cek kembali kabupaten mana saja yang membutuhkan. Kami akan terus pantau proyek tersebut sampai benar-benar tepat sasaran, sehingga tidak ada terjadi penyimpangan,” katanya.
Dengan bantuan tersebut bertujuan untuk meningkatkan produktivitas tebu dan rendemen melalui penggantian tanaman lama menjadi tanaman baru sesuai kebutuhan, dengan menggunakan sumber benih/bibit.
Sedangkan pemberdayaan dan penguatan kelembagaan petani tebu bertujuan untuk memberdayakan petani dan lembaga petani agar mampu mandiri dan tangguh dalam berusahatani. Pemberdayaan dan penguatan kelembagaan petani tebu dapat dicapai melalui berbagai pelatihan dan penyuluhan/pendampingan sehingga dapat meningkatkan kemampuan teknis, administratif, manajerial dan organisasi serta memberi respon yang tepat terhadap berbagai perubahan. (Fitri/JJ)