oleh

42 Murid SDN 1 Gistingbawah Keracunan Massal

Harianpilar.com, Tanggamus – Keracunan massal kembali terjadi di Kabupaten Tanggamus. Kali ini korbannya adalah puluhan murid SDN 1 Gistingbawah, Kecamatan Gisting. Dugaan sementara, keracunan massal ini disebabkan dari minuman berupa susu kedelai yang dijual oleh Turmiyati, di sekolah tersebut.

Pihak sekolah menyebutkan, minuman olahan itu dibeli dan diminum oleh 48 anak, Kamis (20/8/2015) sekitar pukul 07.00 WIB, sebelum kegiatan belajar mengajar (KBM) dimulai. Ada 6 murid yang turut mengkonsumsi namun beruntung dan tidak keracunan. Sedangkan 42 lainnya mengalami pusing, mual, serta muntah.

Saat di hubungi, Kepala SDN 1 Gistingbawah Sayid, S.Pd. membenarkan bahwa 42 muridnya mengalami keracunan. Para korban berasal dari kelas III sebanyak 27 anak, ditambah dari kelas IV 15 anak. Akibat keracunan massal yang mengejutkan itu, pihak sekolah langsung melarikan para korban ke Puskesmas Gisting yang kebetulan berada tepat di samping sekolah untuk mendapatkan pertolongan segera.

“Kami semua awalnya tidak ada yang tahu. Ketika anak-anak ini sedang berbaris sebelum masuk kelas, tiba-tiba mereka mengeluhkan rasa yang sama. Yaitu pusing, mual, dan sebagian besar dari mereka muntah-muntah. Para guru yang mengetahui kejadian ini, langsung melapor ke saya. Langsung kami bergerak cepat untuk memasukkan anak-anak ke dalam kelas. Anak-anak menyebutkan bahwa mereka sebelum lonceng masuk berbunyi, membeli dan minum susu kedelai,”ungkap Sayid.

Mendapatkan pengaduan demikian, kepala sekolah langsung memerintahkan seluruh walikelas untuk memeriksa masing-masing kelas dan mendata siapa saja yang membeli susu kedelai itu. Ternyata para korban berasa dari kelas III dan IV. Beberapa guru langsung melarikan 42 anak ke puskesmas.

Sedangkan Sayid berkoordinasi dengan Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan Gisting Reynaldi.

“Tak berapa lama, mungkin setelah mendapatkan laporan dari Bapak Kepala UPTD, beberapa anggota polisi tiba di sekolah dan mengecek tempat membuat minuman itu. Sekitar pukul
10.00 WIB, guru yang di puskesmas melaporkan, bahwa anak-anak sudah tidak ada yang mual dan muntah. Sehingga mereka diperbolehkan pulang. Kemudian pihak terkait juga sudah membawa tiga bungkus susu kedelai sebagai sampel untuk diuji laboratorium. Kami juga sudah memanggil para pedagang, terutama Ibu Turmiyati yang menjajakan susu kedelai itu,” beber Sayid.

Dari keterangan kepala sekolah, Turmiyati diketahui adalah pedagang baru. Dia baru mulai berdagang di sekitar SDN 1 Gistingbawah, mulai kemarin. Dia memang bukan pedagang kantin di dalam lingkungan sekolah. Namun dia merupakan warga Bandarlampung yang baru saja pindah ke Pekon Gistingbawah. Mungkin dia mencoba mengais rezeki dengan berjualan minuman susu kedelai hasil olahannya sendiri dari luar pagar sekolah.

“Atas kejadian ini, pihak dari Dinas Kesehatan (Diskes) Tanggamus juga sudah turun. Kami pun juga sudah mempertemukan antara penjual dan tim dari diskes. Mereka langsung mengecek, untuk melihat proses pembuatan susu kedelai di rumah Turmiyati. Untuk mengantisipasi bertambahnya korban, kami sementara ini melarang pedagang dari luar sekolah. Sampai saat ini, anak-anak yang keracunan sudah berada di rumah masing-masing. Meski demikian, kami tetap monitor kondisi mereka,” tegas Sayid, seraya menyebutkan semua pihak masih menunggu hasil uji laboratorium dari Diskes Tanggamus. (Imron/Juanda)