Harianpilar.com, Tanggamus – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Wayagung, Kabupaten Tanggamus menyatakan bahwa debit air di kabupaten ini berkurang sebanyak 20 persen. Kondisi ini akibat dampak dari musim kemarau.
Kepala PDAM Wayagung Tanggamus Junasri menjelaskan, berkurangnya debit air tersebut di karenakan saat ini tengah mengalami musim kemarau panjang, dan tentu berpengaruh pada air tanah. Dan kejadian ini tercatat sebagai yang paling parah pengurangan debit air, untuk kabupaten dengan katagori memiliki kadar air yang cukup tinggi.
“Tahun sebelumnya, walaupun dalam musim kemarau, tidak pernah terjadi yang namanya pengurangan debit air hingga 20 persen. Paling hanya sekitar 5-10 persen saja,” kata Junasri, saat dihubungi via telepon, Senin (10/8/2015).
Ia mengatakan, pihaknya sudah melakukan langkah antisipasi dalam menghadapi musim kemarau panjang yang berimbas pada berkurangnya debit air. Yakni dengan melakukan program pembagian penggiliran pengaliran air secara merata dan juga penambahan jadwal penampungan air dengan waktu 2-3 jam.
“Berkurangnya debit air di Tanggamus sendiri dengan puncak 20 persen sudah terjadi sejak 2 pekan terakhir. Tapi, tidak terlalu dirasa oleh masyarakat Tanggamus. Karena memang di Tanggamus masih ada hujan walaupun dengan intensitas yang sedang,” terangnya.
Ia menambahkan, pelanggan PDAM Wayagung sendiri secara global ada sekitar 3400 pelanggan. Dan yang paling banyak di Kecamatan Kotaagung, yakni 2000 pelanggan. Akan tetapi, selama ini belum ada keluhan dari konsumen sendiri akan dampak kekeringan yang berimbas pada berkurangnya debit air tanah.
“Prediksi kita, debit air tidak akan pernah berkurang lagi. Stabil di angka 20 persen saja. Dan situasi seperti ini di harapkan tidak akan pernah terjadi lagi di Kabupaten Tanggamus,” tukasnya. (Imron/JJ)