Harianpilar.com, Tanggamus – Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura (DPTPH) Kabupaten Tanggamus menyatakan ada lima kecamatan di kabupaten ini yang berpotensi terkena dampak kekeringan area persawahan, akibat musim kemarau berkepanjangan yang saat ini melanda Provinsi Lampung.
Kepala DPTPH Tanggamus Ir. Soni Isnaini menjelaskan, kekeringan area persawahan yang melanda Tanggamus berstatuskan sedang dan ringan saja. Untuk yang berstatus kekeringan ringan di Kecamatan Semaka terjadi di Pekon Bangun Rejo kekeringan ringan 1 Ha, Pekon Sidodadi persemaian benih padi 4,5 Ha. Kecamatan Pugung di Pekon Tanjung Heran 2 Ha, Binjai Wangi 4 Ha, Babakan 2 Ha.
Kemudian, Kecamatan Bulok terjadi di Pekon Suka Agung 9 Ha, Banjar Masin 20 Ha, Sukamara 17 Ha. Kecamatan Pulau Panggung di Pekon Gedung Agung 10 Ha, Sindang Marga 10 Ha, Kecamatan Airnaningan di Pekon Sinar Sekampung 2 Ha. Untuk Katagori Sedang terdapat di Kecamatan Bulok Pekon Suka Agung dengan luasan 7 Ha dan Pulau Panggung di Pekon Gedung Agung 2 Ha.
“Untuk kekeringan area persawahan katagori berat hanya terjadi di Pekon Sindang Marga Kecamatan Pulau Panggung dengan luasan area persawahan seluas 1 Ha. Dan memang Tanggamus sendiri setiap musim kemarau tiba, tidak pernah terkena dampak kekeringan yang begitu besar. Hingga mengakibatkan Puso seperti di kabupaten lainnya, ya paling hanya katagori sedang dan ringan saja,” Jelas Soni, Rabu (29/7/2015).
Ia menjelaskan, yang di maksud dengan katagori ringan, sedang dan berat. Untuk kekeringan ringan terlihat dari daun padi dengan warna kekuningan di beberapa daunnya, air di tanah terlihat sudah mulai berkurang, dalam artian tanah masih dalam keadaan basah. Sedangkan kekeringan sedang tanaman padi terlihat kuning secara merata dan kontur tanah mulai mengalami kekeringan, akan tetapi masih ada airnya.
“Nah, kalau kekeringan dengan katagori berat. Yakni terlihat batang padi dan daunya mulai berubah warna menjadi kemerahan dan hampir mengalami kelayuan. Dan air di tanah pun tidak ada airnya lagi, atau bisa di bilang hampir Puso. Dan ini tentunya memerlukan bantuan air,” Ujarnya.
Untuk mengantisipasi di daerah yang mengalami kekeringan berat seperti di Pekon Sindang Marga, Pulau Panggung. Kita upayakan irigasi bergilir dan pompanisasi, dimana akan di lakukan penyedotan air sungai, yang kemudian di alirkan di lahan yang mengalami kekeringan berat. Dan untuk Kabupaten ini sendiri, yang selalu mengalami kekeringan persawahan yakni di Kecamatan Bulok dan Pugung.
“Tanggamus sendiri memang salah satu kabupaten yang memiliki sumber air yang melimpah, jadi kendati dalam musim kemarau. Maka tidak terlalu berdampak yang terlalu besar pada bidang pertanian dan kita pun bisa melakuakan antisipasinya. Kalau di daerah lainnya kekeringannya begitu parah, sampai tanah pun terlihat mengalami keretakan akibat tidak ada lagi air di dalamnya,” terangnya. (Imron/JJ)