Harianpilar.com, Bandarlampung – Untuk mempercepat pembangunan Bandara Raden Intan (RI) II menjadi Bandara Internasional, Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Lampung dan Biro Perlengkapan dan Aset Derah Provinsi Lampung membahas soal serah terima aset Bandara Raden Intan II dengan Menteri Perhubungan di Jakarta.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Lampung, Idrus Effendi dalam telepon selulernya mengatakan, dalam pembahasan serah terima aset dari Provinsi Lampung, Bandara Raden Intan II tidak bisa asal diserahkan tanpa perhitungan dahulu.
“Karena itu harus ada perhitungan matang. Untuk melakukan serah terima aset ini, rencananya sih VIV Bandara yang masih dalam pembahasan ini,” kata Idrus, Selasa (28/7/2015).
Menurut Idrus, ini masih dalam pembahasan artinya sedang melakukan pencarian solusi terbaik untuk Bandar Raden Intan II ini. Semua harus berdasarkan perhitungan matang dan dasar yang kuat.
“Kita harap dalam pembahasan yang dilakukan di Ruang Kerja Dirjen Perhubungan Udara Kementrian Perhubungan Jakarta ini bisa menemukan kesimpulan dan solusi yang baik untuk Pemerintah Provinsi Lampung, dan ini juga perlu proses dan tidak sembarangan,” ujarnya.
Pembahasan serah terima aset ini sangat penting untuk meningkatkan pembangunan serta pelaksanaan di lapangan yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat serta kenyamanan warga yang menggunakan Bandara Penerbangan tersebut.
“Pemprov Lampung terus lakukan koordinasi dan saat ini masih dalam pembahasan di Kementrian Perhubungan Jakarta. Kita juga membahas sinkronisasi data, ini dilakukan supaya tidak ada kesalah pahaman saat melakukan serah terima. Sinkronisasi dilakukan agar tidak terjadi kesalahan di kemudian hari,” terangnaya.
Lebih lanjut Idrus menjelaskan, sekarang masih dalam proses, sampai saat ini Pemprov Lampung masih menunggu hasilnya, semoga yang hasilnya terbaik untuk Lampung.
Sedangkan untuk penambahan anggaran pembebasan Lahan Bandara Raden Intan II seluas 36 haktare, Idrus mengatakan, penambahan anggaran itu belum dibahas, jadi belum ada kesimpulan. “Ya, pasti bertambah tapi ini belum kami bahas dalam rapat, yang terpenting pusat sudah mengetahui apa saja kendala kita dari tahun yang lalu, dan sampai saat ini masih belum menemukan titik terangnya, jadi kita harapkan tahun ini semua selesai dan pembangunan bisa dilanjutkan,” tegasnya. (Fitri/JJ)