Harianpilar.com, Metro – Pedagang Pasar Kopindo Kota Metro akhirnya bisa tersenyum gembira dan kembali bersemangat, setelah join pelaksana pembangunan pasar terpadu Kopindo Slamet Cahn, sepakat memberi tenggat waktu sampai 31 Juli 2015 mendatang, serta membuka pagar penutup lokasi pembangunan sebagai akses perdagangan.
Di tengah kerumunan pedagang Kopindo, Slamet Chan menyampaikan pihaknya memberikan kesempatan para pedagang untuk kembali berjualan di Pasar Kopindo dan berjanji akan membangun kembali relokasi penampungan sementara sesuai data jumlah pedagang.
Menurut Cahn, setelah dilakukannya pertemuan beberapa kali dengan pedagang dan melakukan survei lokasi sekakigus pendataan ulang pedagang yang ada, maka secara menyeluruh pedagang dan pengembang sepakat atas tenggat waktu yang di berikan sampai 31 July 2015 pedagang harus segera mengosongkan lokasi Pasar Kopindo.
“Kita sudah sepakat bersama, dan pedagang menyetujui tidak ada persoalan. Artinya sesuai pemintaan pedagang untuk sementara ini sampai waktu ramadhan dan idul fitri, pedagang masih bisa berdagang dan juga di perkenankan menempati relokasi yang sudah di sediakan. Maksudnya bisa berdagang di dua lokasi yakni di TPS sampai 31 Juli baru lah mutlak berdagang direlokasi,” kata Cahn, Rabu (10/ 6/2015).
Sebenarnya, dikatakan Slamet, pedagang itu jika di ajak bicara urun rembuk saling mendengarkan saling menerima, sudah pasti pedagang mau mengikuti apa yang jadi program pembanguna, pedagang juga tidak berani menghalangi atau menolak, hanya saja memang ada penyampaian tidak pas, maka terjadi hal yang menunda-nunda.
“Kita tidak perlu menunggu intruksi atau hal apa yang memang itu masih perlu koordinasi dulu. Selaku pelaksana juga seorang warga dan sama dari Metro, dengan legowo dan saling mengerti akhirnya semua sepakat tidak ada masalah, tepat 31 Juli 2015 pedagang siap pindah, dan ini riil setelah dilakukan survei secara randum (acak),”ujarnya.
Dengan adanya kesepakatan tersebut pedagang berucap syukur dan berterima kasih atas sikap pengembang yang cukup memahami kondisi pedagang.
Ujang pedagang tekstil pasar kopindo menuturkan, jika keputusannya dan langkah yang di ambil seperti pengembang (Slamet Chan), kemungkinan besar dari awal tidak akan terjadi misskomunikasi.
“Andai saja awal pengembang bisa transparan dan pemerintah sendiri bisa menyampaikan aspirasi kami, tidak akan terjadi soal yang dianggap menghambat. Dengan kondisi yang ada saat ini, secara pribadi dan kawan-kawan pedagang berterimaksih kepada pengembang, yang tanpa harus menunggu dan berembuk lagi, sudah ada kesimpulan dan kesepakatan,”ujarnya.
Diketahui, usai pertemuan Slamet Chan dan tim melakukan survei data ulang pedagang guna menyesuaikan tempat penampungan sementara dan pengembang akan menambah TPS sebanyak 20 unit lagi, serta menjelaskan harga per unit toko pasar terpadu kedepan kurang lebih sebesar Rp.85 – Rp 120 juta disesuikan dengan kemampuan pedagang lama dan baru. (Romzi/JJ)