oleh

Daerah Diminta Beri Kontribusi ke PLTA Batu Tegi

Harianpilar.com, Tanggamus – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Tanggamus meminta seluruh kabupaten/kota di Lampung sebagai penerima manfaat air PLTA Batutegi untuk beri kontribusi demi menjaga volume air.

Menurut Sekretaris Bappeda, Suaidi mewakili Kepala Bappeda, Herman Hermawan, selama ini PLTA Batutegi memberi manfaat berupa air untuk irigasi sawah dan untuk bahan baku air PDAM.

PLTA Batutegi sendiri memiliki luas areal 43.408 hektar, terdiri hutan lindung seluas 35.711 hektar, dan 7.963 hektar lagi dimanfaatkan untuk kepentingan lain. Tempat ini didirikan sejak 1995 silam dengan membendung tiga sungai yang ada di Kecamatan Air Nangingan dengan tujuan utamanya untuk menghasilkan listrik dan airnya untuk irigasi pertanian.

“Jadi peran kami meminta kabupaten/kota penerima manfaat air dari sana untuk memberikan kontribusi supaya volume air bisa terjaga dan manfaatnya juga terus untuk kabupaten/kota penerima,” ujarnya, belum lama ini.

Bentuk kontribusi tersebut berupa sharing dana untuk membiayai perawatan hutan dan reboisasi dilahan seluas 35.711 hektar disekitar bendungan Batutegi. Kemudian keperluan lainnya memberi pelatihan ketrampilan kerja dan wirausaha ke warga sekitar agar tidak menebangi pohon di sekitar bendungan. Sebab ancaman penyusutan air di PLTA Batutegi bisa terjadi karena perusakan hutan.

“Masalah ini sudah kami bahas bersama bappeda se-Lampung yang nanti dikoordinir oleh Pemrov Lampung untuk arahan realisasi sharing,” imbuh Suaidi.

Ia mengaku, selama ini air dari Batutegi dialirkan ke waduk Agroguruh yang memanfaatkan air Way Sekampung. Selanjutnya air itu mengalir ke Lampung Tengah, Metro, Pesawaran dan Pringsewu. Dengan total sawah yang dialiri seluas 66 ribu hektar. Kemudian untuk pemanfaatan baku air minum, dimanfaatkan Bandar Lampung sebanyak dua ribu liter per detik dan Lamsel khususnya Bandara Raden Intan sebanyak 2.520 ribu per detik.

“Permintaan air untuk irigasi tergantung pengelola waduk Agroguruh, jika kemarau maka permintaan air tinggi tapi musim hujan sedikit. Sedangkan untuk permintaan air baku setiap hari ada,” paparnya.

Selain manfaat itu, PLTA Batutegi tetap menghasilkan listrik sebesar 28 Megawatt (Mw) yang dijual ke PLN dengan mengalirkannya ke gardu induk di Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu. Manfaat listrik dialirkan ke seluruh Lampung serta Sumatera bagian selatan. Dana penjualan listrik disetorkan PLN ke Balai Besar Mesuji Sekampung sebagai intansi kepanjangan tangan dari pusat untuk pengelolaan bandungan dan waduk di Lampung.

“Selama ini produksi listiknya masih stabil dan tidak ada kendala sehingga manfaatnya masih bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat khususnya di Provinsi Lampung,” pungkas dia. (Imron/JJ)