oleh

Anggaran Kemasyag Setda Pringsewu Diduga ‘Berlumur’ Masalah

Harianpilar.com, Pringsewu – Dugaan adanya penyimpangan anggaran ternyata tidak hanya terjadi pada kegiatan atau proyek yang bersifat umum. Namun, anggaran yang bersentuhan dengan kegiatan keagaaman pun ternyata tak luput dari dugaan permainan.

Hal itulah yang terlihat pada anggaran di Bagian Kesejahteraan Masyarakat dan Keagamaan (Kemasyag) di Sekretariat Daerah (Setda) Pemkab Kabupaten Pringsewu tahun 2014.

Beberapa mata anggaran yang terindikasi bermasalah adalah anggaran dukungan penyelenggaraan ibadah haji sekitar Rp331juta, kegiatan MTQ tingkat Kabupaten Pringsewu mencapai Rp662juta, Kegiatan MTQ tingkat Provinsi Lampung di Tulangbawang Rp310juta, kegiatan safari romadhon Rp221juta.

Anggaran-anggaran kegiatan ini diduga kuat terjadi mark-up dan ada indikasi Surat Pertanggunjawaban (SPJ) anggaran-anggaran ini dimanipulasi. Anggaran-anggaran kegiatan ini yang diduga terjadi mark-up yakni untuk pengadaan alat tulis kantor (ATK) seperti pembelian kertas, tinta printer, pulpen, blanko, map dan lainnya. Bahkan,anggaran untuk pengadaan itu cenderung tumpang tindih karena disetiap kegiatan selalu ada. Begitu juga untuk dana makan minum, perjalanan dinas,serta kegiatan lainnya.

Kondisi cukup parah terjadi pada anggaran pengadaan spanduk dan baleho pada saat kegiatan MTQ Kabupaten Pringsewu di Ambarawa senilai Rp40juta. Kuat dugaan terjadi mark-up dan manipulasi Spj pada kegiatan ini. Sebab,pada acara tersebut pengadaan spanduk dan baleho juga dilakukan Satuan Kerja (Satker) lain, “Seperti Bagian Humas Pemkab Pringsewu juga pasang spanduk jadi bila dilihat secara seksama anggaran Bagian Kemesyag tidak terserap semua,” ujar sumber yang mewanti-wanti agar namanya tidak ditulis, baru-baru ini.

Demikian juga pada pelaksanaan MTW Tingkat Kabupaten Pringsewu. Beberapa item anggaran diduga kuat dimark-up, seperti anggaran sewa rumah/gedung Rp30,7 Juta, jasa keamanan dan ketertiban Rp9,9 juta, sewa tenda Rp54,7 juta, sound system Rp65,5 juta, makan minum Rp155,3 juta, jasa tenaga ahli Rp46,8 juta.

Persoalan serupa juga terjadi pada kegiatan MTQ Tingkat Provinsi Lampung. Penggunaan beberapa item anggaran juga diduga sarat mainan, seperti belanja ATK yang menelan anggaran hingga Rp14,6 juta, sewa mobil menghabiskan anggaran hingga Rp27,8 juta, pengadaan seragam menelan anggaran hingga Rp95,2 juta.

Saat dikonfirmasi, Kepala Subbagian (Kasubag) Keagamaan Setda Pemkab Pringsewu, Hartoyo, mendampingi Kabag Kemasyag, Ridwan Mas’ud, mengaku tidak mengetahui secara pasti persoalan kegiatan tahun 2014. Menurutnya, kegiatan-kegiatan itu dilaksanakan saat Kasubag dijabat oleh Mahmudin dan Kabag Kemesyag dijabat Heri Iswahyudi yang saat ini menjabat Kepala Dinas Pendidikan.

“Saya tidak mengetahui secara pasti bagaimana kegiatan tahun 2014 karena masih pada Kabag Lama Heri Iswahyudi yang saat ini menjadi Kadisdikbudpar,” kata Hartoyo.

Sementara mantan Kabag Kemasyag Setda Pringsewu, Heri Iswahyudi saat dikonfirmasi membatah hal itu. Menurutnya, semua kegiatan itu sudah dilaksanan sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA). “Kegiatan berjalan sesuai DPA tidak ada yang digelembungkan,” ujar Heri melalui pesan singkat dari ponselnya. (Sairun/Juanda)