Bandarlampung (Harian Pilar) – Guna mengurangi tindakan kriminalitas di kos-kosan Pemkota Bandarlampung melalui kecamatan telah menggelar penertiban dan pendataan jumlah penghuni di tiap kos- kosan yang ada di Bandarlampung.
“Ya pendataan penghuni kos jadi kita tahu jumlah penghuni itu berapa di kos ini,” ujar Camat Rajabasa, Socrat Pringgodanu, Senin (12/1) ketika melayat di rumah Kadis Disbudpar, Alm M Harun.
Dikatakan Socrat, penertiban dan pendataan kos-kosan tersebut juga dilakukan agar Pemkot mengetahui kepentingan penghuni kos tersebut di Bandarlampung.
“Jadi kita tahu kepentingannya itu apa di kota ini, apa kuliah apa kerja jadi salah satu gunanya meminimalisir tindak kriminalitas,” terangnya.
Diungkapkannya, penertiban dan pendataan dilakukan berawal dari laporan Babinkamtibmas yang kerap menemukan tindakan kriminalitas, kerap kali ditemukan di kos-kosanan Pemkot Bandarlampung segera memberi instruksi kepada kecamatan se-kota Bandarlampung untuk melakukan pendataan dan penertiban tersebut.
“Setelah perintah langsung pelaksanannya, tapi masalah selesainya kan kita lihat ada yang banyak ada yang sedikit,” bebernya.
Menurut Socrat penataan tersebut tidak perlu dilakukan asalkan aturan tamu lebih dari 1×24 jam wajib lapor berjalan dengan efektif.
“Kalau kos-kosan itu kan ada yang harian ada yang bulan ada yang tahunan, jadi dinamis. Kalau pendataan kan berjalan kita tidak perlu turun langsung menertibkan, tapi kan kalau aturan 1×24 itu kan sekarang tidak berjalan efektif akhirnya harus turun lapangan lah untuk data itu,” ungkapnya.
Lanjut Socrat utuk lebih memaksimalkan penertiban dan pendataan, pihaknya menginstruksikan lurah setempat melakukan hal tersebut.
“Setiap lurah menjalani pendataan ini, kalau jumlahnya kita tidak tahu,” paparnya.
Mengenai himbauan kepada induk semang kos, Socrat mengatakan bahwa sebenarnya himbauan tersebut sudah ada dan RT harus melakukan himbauan tersebut.
“Ya sebenarnya himbauan itu sudah ada melalui RT jadi setiap penghuni itu kan wajib lapor,” tandasnya.(Buchari/JJ)
