Bandarlampung (Harian Pilar) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung terus melakukan kordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait rawanya bencana di musim penghujan di awal tahun 2015.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sobri mengatakan, beberapa hari terakhir potensi hujan yang mengguyur wilayah Bandarlampung /Provinsi Lampung cukup tinggi. Untuk itu, personil sudah disiapkan.
“Personil sudah disipkan dan terlatih dalam memberikan bantuan pada daerah yang terkena bencana, ini sebetulnya kalau untuk siap, pastinya siaga,” katanya saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (12/1/2015).
Namun untuk potensi banjir hampir semua kabupaten/kota rawan banjir, termasuk di Bandarlampung kota besar. Di tahun 2008 dan 2012 terjadi banjir di Bandarlampung di beberapa titik, termasuk di Jalan Zainal Abidin Pagar Alam, tepat di persimpangan Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Moeloek (RSUDAM). Banjir itu diakibatkan sungai buatan dan aliran air tidak terlalu dalam yang dampaknya sampah menyumbat aliran air itu.
“Seharusnya pelajaran itu menjadikan warga tidak kembali membuang sampah ke sungai dan tempat lain yang bukan tempatnya,” jelasnya.
BPBD Provinsi dan kabupaten/kota, terus memantau kondisi di lapangan. Hujan disertai angin kencang berpotensi terjadi longsor maupun banjir. Kalau daerah longsor ada di beberapa wilayah di Provinsi Lampung, seperti Pesir Barat, Lampung Barat dan sebagian daerah Tanggamus.
BPBD mengingatkan warga yang tinggal di daerah rawan bencana agar waspada. “Jangan lalai, harus terus waspada, apalagi hujan yang mengguyur di malam hari, jangan sampai warga lagi terlelap tidur pada akhirnya membawa malapetaka,” terangnya.
Badan Meteorologi, Kilomatologi dan Geofisika (BMKG) belum lama ini juga melakukan kordinasi dengan BPBD mengingatkan daerah mana saja yang rawan bencana, dengan tujuan supaya BPBD dapat gerak cepat.
“BMKG kan sudah melaporkan kalau musim pengujan puncaknya awal tahun 2015 ini, jadi kami sudah siap, SKPD terkait juga seperti Bina Marga, Dinas Sosial, dan BPBD Kabupaten/kota sudah siaga,” jelasnya. (Fitri/JJ)