Tanggamus (Harian Pilar) – Liga Mahasiswa Nasional Demokrasi (LMND) Kabupaten Tanggamus dengan tegas menolak naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang direncanakan akan dinaikan oleh pemerintah pusat akhir tahun ini. Penolakan kenaikan BBM ini disampaikan LMND saat menggelar aksi damai di depan kantor bupati dan gedung Parlemen Tanggamus, Jumat (14/11/2014) lalu.
Menurut Korlap Aksi Banindra Eka, alasan pemerintah untuk menaikan harga BBM selalu sama, yaitu untuk mengurangi defisit dalam APBN. Saat ini, rencana kenaikan harga sebesar Rp1000-Rp300 perliter, hal yang seharusnya tidak terjadi pada negara yang memiliki sumber daya alam (SDA) khususnya migas.
“Indonesia adalah surga karena negara kita memiliki SDA yang melimpah, tapi mengapa negeri ini selalu membebani rakyatnya dengan kenaikan harga BBM yang nantinya akan berimbas pada kenaikan kebutuhan pokok, biaya transportasi, kesehatan dan pendidikan,” ujar Banindra.
Semestinya, lanjut Banindra, persoalan kebutuhan BBM dalam negeri yang telah diketahui sejak kenaikan BBM pada 2005 sudah dapat diselesaikan oleh pemerintah melalui penguasaan dan peningkatan produksi migas, penyediaan konversi BBM ke gas yang cadangannya cukup melimpah serta penyediaan sarana transportasi publik secara massal.
“Padahal terdapat pos lain yang dapat ditekan alokasinya karena membebani anggaran, misalnya saja pemangkasan biaya perjalanan dinas, pembelian kendaraan dinas dan lain-lain, seperti yang pernah diungkapkan oleh tim transisi Jokowi-JK, Anies Baswedan sehingga bisa menghemat lebih dari 10 triliun,” ungkapnya. (Imron/JJ).