HarianpilarTulangbawang Barat – Pelaksanaan sejumlah proyek milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) diduga kuat sarat penyimpangan. Bahkan “borok” proyek ini terjadi sejak proses tender hingga pelaksanaan di lapangan.
Dari dokumen yang diperoleh dan dari penelusuran Harian Pilar, diketahui proyek-proyek milik Dinas PUPR Tubaba ini proses tendernya terindikasi sarat mainan, selain penawaran pemenang tender sangat minim penurunannya dari harga perkiraan sendiri (HPS) juga mayoritas peserta yang memasukan penawaran hanya satu dan langsung menjadi pemenang.
Meski penawaran pemenang tender sangat minim penurnannya dari HPS, ternyata kualitas proyek-proyek ini sangat memprihatinkan.
Rata-rata kini sudah mengalami kerusakan parah. Anehnya, meski kualitasnya rendah proyek-proyek ini lolos dalam provisonal handover (PHO) maupun finishing handover (FHO).
Seperti beberapa contoh proyek tahun 2022, diantaranya proyek Rekonstruksi/Peningkatan Struktur Jaya Murni – Tri Tunggal Jaya dengan HPS Rp4.040.248.342 tendernya dimenangkan CV. Reza Anugrah Jaya dengan penawaran Rp3.955.976.000 hanya turun Rp84,2 juta atau 2 persen dari HPS.
Tender ini diikuti oleh lima peserta dan yang memasukkan penawaran hanya CV. Reza Anugrah Jaya sekaligus menjadi pemenang tender.
Begitu juga proyek Rekonstruksi/Peningkatan Struktur Mulya Sari – Batas Mesuji dengan HPS Rp10.592.398.028 tendernya dimenangkan oleh Duta Graha Sejahtera dengan penawaran Rp10.477.059.000 hanya turun Rp115 juta atau 1 persen dari HPS.
Dalam tender ini diikuti enam peserta dan yang memasukkan penawaran Duta Graha Sejahtera sekaligus menjadi pemenang.
Meski penawaran pemenang proyek-proyek bernilaian miliaran ini sangat sedikit penurunannya dari HPS, ternyata kualitas proyek-proyek ini sangat buruk.
Kini kondisi jalan-jalan ini sudah mengalami kerusakan parah.
Seperti proyek Rekonstruksi/Peningkatan Struktur Jaya Murni – Tri Tunggal Jaya yang kini kondisinya sudah rusak parah.
Mayoritas aspal sudah mengelupas, bergelombang, berlubang besar. Bahkan, banyak aspalnya yang sudah menggulung, dan akibat aspal yang terlalu tipis banyak bagian jalan yang asplaya habis dan muncul lapisan tanah.
Padahal, penawaran CV. Reza Anugrah Jaya selaku pemenang tender hanya turun 2 persen dari HPS. Jika pengerjaan sesuai perencanaan, seharusnya dengan penawaran minim itu kualitas jalan bagus dan bertahan lama.
Kondisi serupa juga terjadi pada proyek Rekonstruksi/Peningkatan Struktur Mulya Sari – Batas Mesuji yang juga banyak bagian jalan yang aspalnya sudah mengelupas, bergelobang, berlubang, bahkan akibat lapisan aspal yang sangat tipis banyak lapisan aspalnya yang sudha retak-retak dan bertaburan.
Padahal, proyek bernilai puluhan miliaran ini tendernya dimenangkan Duta Graha Sejahtera dengan penawaran hanya turun 1 persen dari HPS.
Seharusnya jika pengerjaan sesuai ketentuan, dengan anggaran begitu besar proyek ini memiliki kualitas baik dan bertahan lama.
Sementara, Kepala Dinas PUPR Tubaba, Iwan Mursalin, hingga berita ini diturunkan belum berhasil dikonfirmasi. Bahkan dikonfirmasi melalui surat resmi tidak dijawab. (*)