oleh

PUPR Mesuji Guyur Rp9 M Pembangunan LC

Harianpilar.com, Mesuji – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Mesuji siapkan anggaran sebesar Rp 9 milIar untuk pembangunan Learn Concreate (LC) disembilan titik ruas di Kabupaten Mesuji.

Hal itu dilakukan tidak lain untuk mempercepat pembangunan serta peningkatan kualitas jalan yang selama ini menjadi kendala masyarakat.

Sesuai dengan arahan Bapak Pj Bupati Sulpakar agar pekerjaan LC tahun ini dipercepat sebagai mana hasil koordinasi dengan Kepala Dinas PUPR Kepala Dinas PUPR Ridwan Zulkifli.

Melalui Sekertaris PUPR Agnatius Syahrizal ST.MT  mengatakan, bahwa di tahun anggaran 2022 ini Dinas PUPR telah menyiapkan anggaran sebesar Rp9 miliar untuk Rabat Beton atau LC yang rencananya pembangunan ini akan tersebar di beberapa Kecamatan se- Kabupaten Mesuji.

“Ia, ada 9 titik ruas jalan rabat beton atau LC yang akan dibangun tahun 2022 dengan perkiraan sekitar 12 Km sampai 13 Km. Dan pembangunan jalan ini semuanya menggunakan sistem swakelola,” jelas Agnatius saat ditemui di lokasi pembangunan ruas Jalan Brabasan – Talangjambu, Senin (13/6).

Dikatakan Tius, sapaan akrabnya bahwa Ruas Jalan Brabasan – Talang Jambu ini rencananya akan dibangun sepanjang 1,351 km dengan lebar 4.5, dengan kisaran total anggaran kurang lebih sekitar Rp800 juta, Simpang D, sekitar Rp2.5 M, sementara untuk Kecamatan RJU itu dibagi menjadi tiga ruas, bila ditotal sekitar Rp2.4 m.

“Untuk anggaran Rp9 M ini tentunya besaran anggarannya berbeda-beda, seperti untuk ruas jalan Rejo Binangun hanya Rp 400 juta. Sedangkan pagu anggaran untuk ruas Sri Tanjung Rp800 juta dengan kelebaran jalannya 5 Meter,” paparnya, yang juga diamini Kabid Bina Marga Endra Oktafandi.

Ditambahkan Endra, dari 9 titik ruas jalan ini yang sudah mulai dikerjakan yakni Ruas Brabasan – Talang Jambu dan Ruas Simpang Pematang – Aji jaya.

“Ia baru dua ruas jalan ini yang dimulai, ini sesuai arahan Pj Bupati Mesuji Sulpakar, agar pembangunan jalan ini segera dilaksanakan,” tegasnya.

Untuk ketebelan Pembangunan LC/rabat beton ini lanjut Tius, dengan ketebalan sekitar 15 CM sesuai dengan kelebaran rabat beton tersebut.

Sementara untuk Tenaga kerjanya dalam swakelola pembangunan rabat beton ini akan melibatkan dua tim, yakni 1 tim terdiri dari 14 orang jadi total 28 orang.  ini sudah mendapatkan pelatihan atau bersertifikat pembangunan rabat beton/LC.

“Target kita pembangunan Jalan ini harus bisa selesai tahun ini, karena kita tidak mau semen yang diadakan menjadi beku. Kita tidak mau terulang kembali seperti tahun – tahun sebelumnya. Mudah -mudahan dalam pengerjaan jalan ini tidak ada hambatan,”harapnya.

Untuk kendala lanjut Endra, memang saat ini karena pengadaan solar untuk operasional itu masih menyatu dibagian Alkal, Maka harapan kita kedepan untuk pengadaan solar itu dipisahkan khusus untuk pembangunan swakelola.

Karena bila pekerjaan swakelola ini dilaksankan dipertengahan tahun otomatis bagian kita untuk melaksanaan kegiatan itu solarnya sudah tidak cukup lagi maka secara tidak langsung pembangunan jalan ini tidak akan berjalan sebagai mana target kita.

“Target kita juga tidak lain untuk menghabisi stok batu yang ada saat ini karena untuk menghabiskan stok yang ada maka tidak mungkin habis tahun ini. Ini bila tidak dianggarkan maka akan menjadi beban kita, sebab tumpukan batu ini bila dibiarkan bisa hilang dan ini akan diaudit BPK setiap tahun. Sebab, stok batu ini masih sekitar 20 ribu kubik lagi,” jelasnya.

Oleh karena itu, harapnya, pemerintah ke depan dapat menganggarkan untuk pembangunan rabat beton ini secara prioritas mengingat kondisi jalan di Mesuji ini sangat parah. Hitungan sekarang kita sudah memiliki matrial dan ini sangat ekonomis, bila sistem kontraktual untuk membangun jalan 1.5 KM itu akan menghabiskan anggaran besar sedangkan sistem swakelola itu akan menghemat anggaran.

“Bila mengunakan sistem swakelola seperti saat ini maka bisa lebih panjang karena kita sudah memiliki matrial berupa batu. Sesuai dengan arahkan dan hasil pemeriksaan BPK atas laporan keuangan Tahun 2021 agar batu yang ada dapat di pergunakan dan di anggarkan agar pemanfaatan batu lebih optimal. (*).