Harianpilar.com, Bandarlampung – Ribuan massa yang tergabung dalam Aliansi Lampung Memanggil (AML) menggelar aksi demo, di gedung DPRD Provinsi Lampung, Rabu (13/4).
Ada tujuh tuntutan yang disuarakan massa gabungan mahasiswa dan elemen masyarakat ini, agar Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dan Ketua DPRD Lampung Mingrum Gumay mengawal tuntutan tersebut hingga ke pemerintah pusat.
Tujuh tuntutan yang disampaikan Koordinator Gerakan AML Tommy Pasha itu di antaranya, tolak kenaikan harga BBM Indonesia krisis energi. Menjamin stabilitas harga kebutuhan pokok. Wujudkan reforma agraria sejati. Cabut UU Cipta Kerja. Mempermudah akses kesehatan untuk seluruh rakyat Indonesia. Wujudkan pendidikan gratis ilmiah dan demokratis dan hentikan kriminalisasi dan represifitas rerhadap gerakan rakyat.
Massa juga memberikan waktu kepada gubernur Ketua DPRD Lampung selama 3 x 24 jam untuk meneruskan tujuh point tuntutannya ke pemerintah pusat. Jika tidak, mereka akan menggelar aksi lanjutan dengan jumlah massa aksi yang lebih besar.
“Kita di sini belum menang kawan-kawan sekalian. Kita akan mengawal tuntutan ini agar sampai ke pemerintah pusat. Kita akan beri ultimatum kepada pemerintah, kami beri waktu 3×24 jam kepada Gubernur Lampung dan Ketua DPRD Lampung untuk menyampaikan tuntutan ini ke pusat. Jika tidak, kita akan menggelar aksi selanjutnya,” tegas salah seorang koordinator aksi, usai melakukan diskusi dengan gubernur dan ketua DPRD Lampung yang didampingi Kapolda Lampung. (*)