Harianpilar.com, Bandarlampung – Meski Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sudah berulang kali diperpanjang, namun kasus covid-19 dan kematian akibat covid 19 di Provinsi Lampung masih tinggi.
Sejak mulai diterapkan pada 26 Juli 2021, angka penambahan kasus covid-19 dan jumlah kematian akibat covid-19 perhari terhitung masih tinggi.
Tiga hari terakhir ini saja, terjadi penambahan 1.471 kasus baru, dan 219 kasus kematian akibat covid 19. Dengan rincian Sabtu (31/07/2021) terdapat 678 kasus baru dan 59 orang meninggal.
Pada Minggu (01/08/2021) kasus baru terkonfirmasi bertambah 581 kasus dengan angka kematian 96 orang.
Pada Senin (02/08/2021), kasus terkonfirmasi positif covid 19 di Lampung bertambah 482 kasus baru, dan kematian akibat covid 19 bertambah 64.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Lampung, Prof. Dr. dr. Asep Sukohar, S.Ked., M.Kes., mengatakan, masih tingginya kasus covid-19 di Lampung dikarenakan masih rendahnya kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan 5 M. “Serta mobilisasi masyarakat yang masih cukup tinggi. Ini yang menyebabkan masih tingginya kasus Covid-19 di Lampung,” ujarnya, Senin (02/08/2021).
Untuk itu, IDI meminta kepada pemerintah maupun masyarakat untuk menaati dan mematuhi protokol kesehatan 5 M. “Dan kepada pemerintah harus bisa menegaskan aturan bagi pelanggar protokol kesehatan. Serta mengulang-ulang edukasi kepada masyarakat melalui berbagai cara dan media,” jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, pemerintah juga harus bisa menekan angka kematian dengan mengurangi angka kesakitan (paparan). “Maksudnya mengurangi angka kesakitan untuk tidak terappar,” urainya.
Sementara itu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Bandar Lampung dr Aditya M Biomed mengatakan, ada banyak faktor yang menyebabkan masih tingginya kasus covid-19 di Lampung. Salah satunya mutasi virus itu sendiri yang saat ini memang sangat ganas.
“Mutasi ini memang diluar dugaan, bakal semasif ini. Kalau varian alpha dulu kan menyerang lansia dan komorbid, kalau yang sekarang nggak mandang itu, disikat habis semua,” kata dia.
Selain itu, cakupan vaksinasi juga masih rendah bisa jadi penyebab masih tingginya kasus Covid-19. Kendati demikian, dirinya menilai PPKM yang diberlakukan oleh pemerintah juga sangat diperlukan untuk menekan angka kasus Covid-19.
Pihaknya menyarankan kepada seluruh masyarakat untuk tetap menjaga imun. Menurutnya, itu salah satu upaya mandiri untuk menekan covid-19. “Sekarang nggak usah ngomongin masalah virusnya-lah, yang terpenting sekarang adalah meningkatkan sisi imun kita, bagaiman kita tetap sehat dan menjaga sistem imun kita tetap tinggi,” ungkapnya.
Disampaikannya, cara untuk meningkatkan imun itu sendiri adalah dengan cara istirahat yang cukup serta selalu berpikir positif. “Istirahat dengan tidur yang cukup itu sangat penting sekali. Dan kurangi membaca berita soal covid, karena bisa jadi beban pikiran dan bisa mengurangi imun kita,” tandasnya.
Untuk pemerintah, IDI berharap ada inovasi atau terobosan yang dilakukan untuk menekan angka Covid-19. “Mau nggak mau pemerintah harus lebih banyak inovasi dan banyak yang harus dilakukan dengan berbagai upaya, karena ini sudah ada setahun. Seharusnya ada hal yang baru, karena tentu ada evaluasi, baik tahunan, bulanan, atau mingguan,” jelasnya.
Lebih lanjut, kerja sama masyarakat juga sangat diperlukan dalam menekan angka Covid-19. “Karena Prokes di masyarakat tidak maksimal, ini harus ada solusinya. Dan karena ini masalah bersama, harus dituntaskan secara bersama juga,” tukasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Reihana belum bisa dimintai tanggapannya terkait masih tingginya kasus Covid-19 di Lampung. Dikirimi pesan via WhatsApp, Jubir Satgas Covid-19 Lampung ini mengaku sedang sibuk.
Disisi lain, Anggota Komisi V DPRD Provinsi Lampung, Jauharoh Haddad mendorong bagaimana pemerintah segera mengusahakan agar secepatnya vaksin bisa ada di Lampung dan segera ditunjukkan kepada masyarakat dalam rangka untuk menekan angka penularan Covid-19.
“Kita terus berupaya supaya di Lampung berangsur terus menurun dan masyarakat bisa kembali beraktifitas secara normal,” kata dia.
Politisi PKB ini pun tetap mengapresiasi kinerja satgas Covid-19 yang sudah bekerja secara maksimal. “Kalau melihat beberapa hari yang lalu kita Lampung berada pada urutan pertama di luar Jawa/urutan ke 4, tetapi hari ini kita pada urutan ke 12, saya kira ini sudah ada penurunan, walaupun belum signifikan penurunannya, nah kita jangan patah semangat terus mensosialisasikan Prokes 5 M ya,” tukasnya.
Anggota Komisi V DPRD Provinsi Lampung lainnya, Budhi Condrowati meminta kesadaran masyarakat untuk disiplin ketat protokol kesehatan agar laju kenaikan covid-19 bisa ditekan.
“Artinya mari kita bersama pemerintah untuk melakukan prokes ketat agar cofid bisa ditekan,” terangnya.
Politisi PDIP ini melihat Pemprov Lampung sudah bekerja keras untuk menekan angka kasus Covid-19.
“Kemarin kita urutan ke 4 kemtian tertinggi sekarang ke 12, ini karena dampak dari PPKM yang bisa menekan laju kenaikan Covid-19. Terima kasih juga untuk pemprov yang sudah dapat mengadakan bantuan oksigen sebesar 15.8 ton dari PT PUSRI,” pungkasnya.(Ramona/Maryadi)