oleh

‘Merawat Asa’ 33 Janji Kerja

Harianpilar.com, Bandarlampung – Pandemi corona virus disease (Covid) 19 yang melanda dunia mempengaruhi seluruh segi kehidupan manusia. Berbagai program dan kebijakan pembangunan oleh pemerintah kini diarahkan untuk mengatasi pandemi dan dampak yang ditimbulkan, sehingga arah kebijakan dan program banyak yang berubah. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung dibawah kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung Arinal Djunaidi – Chusnunia Cholim terus merawat asa untuk bisa merealisasikan 33 janji kerja Rakyat Lampung Berjaya hingga akhir masa jabatan yang tersisa 3 tahun lagi.

Kepala Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi Lampung, Ganjar Jationo, mengatakan, pandemi covid 19 memiliki dampak yang luas, termasuk dalam arah pembangunan dan kebijakan anggaran pemerintah. Kini arah kebijakan anggaran pemerintah baik ditingkat nasional, provinsi maupun kabupaten/kota masih diarahkan untuk penangan covid 19 dan dampak yang ditimbulkan.”Baik itu dampak ekonomi, sosial maupun kesehatan. Ini terjadi diseluruh Indonesia bahkan dunia,” ujar Ganjar saat menjadi pembicara dalam Dialog Bicara Fakta di Pilar TV Entertaimen, Jum’at (11/06/2021).

Menurut Ganjar, Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung Arinal Djunaidi – Chusnunia Chlolim dilantik pada 12 Juni 2019 dan saat memasukin awal tahun 2020 pandemi melanda seluruh dunia, di awal memimpin itu masih proses konsolidasi program dan sumberdaya manusia Aparatur Sipil Negara (ASN). “Saya ingin terlebih dahulu menyampaikan atmosfer pembangunan Indonesia secara umum, kita sama-sama tahu Bapak Arinal dan Bu Nunik baru dilantik tanggal 12 Juni 2019. Periode tahun pertama tentu masih dalam konteks konsolidasi-konsolidasi pemikiran, konsolidasi sumber daya manusia khususnya ASN,” terangnya.

Begitu masuk tahun 2020, lanjutnya, pandemi covid 19 melanda dan tidak bisa di hindari karena merupakan gejala global. Kondisi itu mempengaruhi seluruh sendi kehidupan termasuk ekonomi,”Sektor-sektor ekonomi yang digerakkan oleh investasi dan digerakkan oleh konsumsi terganggu. Perdagangan luar negeri yang dicerminkan dengan ekspor dan impor itu relatif terdampak dengan sangat serius, aktivitas ekonomi bisa dibilang melambat, daya beli kurang. Sehingga sumber pemasukan pemerintah juga kurang. Kalau bahasa yang agak teknis itu ruang fiskalnya agak terbatas karena prioritas penanganan pencegahan maupun perlindungan sosial,” tuturnya.

Di tahun 2021, secara nasional mulai dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten bahkan Desa secara serentak masih fokus ke arah penangan masalah covid 19 dan dampak yang ditimbulkan. “Sehingga beberapa target pembangunan dari nasional sampai daerah banyak direvisi untuk menyesuaikan keadaan,” ungkapnya.

Namun, lanjutnya, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi tetap pada komitmennya untuk mewujudkan apa yang disebut Lampung berjaya, secara umum 33 janji kerja tetap dilaksanakan.”Ada sekitar 24 dari 33 janji kerja itu yang sudah memulai terlaksana. Sementara sisanya sekarang dalam proses pematangan implementasi,” ujarnya.

Bahkan, untuk Kartu Petani Berjaya sudah ada transaksi per 7 Juni 2021 dan jumlah petani yang terkait dalam transaksi 42.484 kali, jumlah kelompok tani 908, jumlah kiosnya 168, dan nominal transaksinya Rp8,9 Miliar,”Ini memang baru tingkat awal, maksudnya pilihan pak Gubernur Lampung membenahi sektor pertanian adalah pilihan yang sangat tepat. Karena memang Lampung memiliki potensi pertanian yang besar,” tandasnya.

Kini sektor pertanian Lampung sudah menyuplai berbagai kebutuhan pangan dengan berbagai komoditas untuk Jakarta dan Jawa, sebab dari Lampung kontribusinya selama ini mencapai 40 persen. “Produk-produk pertanian Lampung kini sudah sangat besar kontribusinya, termasuk sektor peternakan dan perikanan. Orang Jepang taunya mungkin sapi Sulawesi padahal sapi Lampung. Karena sapi yang makan rumput Lampung ini rasanya paling enak. Begitu juga komuditas lainnya,” ujar Ganjar.

Disinggung masalah pendataan Kartu Petani Berjaya yang belum selesai, Ganjar mengatakan, sesungguhnya kelembagaan sosial ekonomi pertanian Lampung di tingkat bawah sudah cukup rapi. Sebab dari tahun ke tahun ada pendataan registrasi petani maupun kelompok tani atau gabungan kelompok tani. Namun, mentransformasikan data itu ke digital memerlukan waktu. “Jadi semuanya terus berproses, dan ini melibatkan banyak kelembagaan juga. Sehingga memerlukan waktu,” urainya.

Terkait infrastruktur, Ganjar mengakui terjadi penurunan anggaran dua tahun terakhir. Kondisi itu disebabkan arahkan kebijakan pemeritah secara Nasional dan daerah yang masih harus menangani covid 19, disisi lain juga terjadi penurunan pendapatan pemerintah akibat sektor ekonomi yang melemah.”Tapi ini terjadi mereta di seluruh daerah bahkan dunia. Tapi tetap Pemprov membuat program prioritas agar infrastruktur Lampung berjaya tetap bisa dilaksanakan,” terang Ganjar.

Ganjar juga menyampaikan sektor infrastruktur tetap menjadi prioritas Pemprov Lampung dengan membuat program skala prioritas dengan menyesuaikan kondisi fiskal, kebutuhan daerah dan masyarakat. ” Seperti infrastruktur untuk sektor pertaniannya, tetap dilihat berapa luas lahannya, berapa petaninya, dan apa kebutuhannya. Itu menjadi pertimbangan untuk menentukan akan seperti apa penanganan infrastrukturnya, sehingga apa yang dibangun tidak saja matang tapi punya daya ungkit buat majuan masyarakat,” jelasnya.

Ganjar memastikan 33 janji kerja Arinal-Nunik terus dijalankan meski dalam kondisi pandemi yang membuat ruang fiskal menurun, Pemprov Lampung dibawah kepepimpinan Arinal-Nunik terus mencari terobosan agar berbagai kendala itu bisa diatasi.”Bahkan Pak Gubernur dari awal memimpin secara rutin berkoodinasi dan menjali komunikasi dengan berbagai kementerian pemerintah pusat untuk mensinergikan program. Artinya proses kita berkreasi tidak berhenti, bahwa ada kendala iya kita tidak bisa memungkiri itu. Tapi peluang tetap harus kita cari,” tandasnya.

Ganjar mengajak masyarakat dan semua pihak tetap optimis meski pandemi pembangunan tetap berjalan dengan baik dan bisa dirasakan masyarakat manfaatnya.”Kita harus jaga semangat dan optomisme, bahwa kita akan keluar dari krisis akibat panbdemi ini dan pembangunan Lampung Berjaya dibawah kepemimpinan Pak Arinal dan Bu Nunik akan terus berjalan,” pungkasnya.(Tim/Maryadi)