Harianpilar.com, Bandarlampung – Pada 12 Juni 2021 mendatang tepat 2 tahun kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung Arinal Djunadi – Chusnunia Cholim, Surat Kabar Harian Pilar mencoba menelisik sejauh mana realisasi dan capaian beberapa program dan target pembangunan yang dicanangkan saat kampanye maupun di awal kepemimpinan keduanya. Salah satunya terkait 33 Janji Kerja Arinal-Nunik ‘Rakyat Lampung Berjaya’.
Secara program, 33 Janji Kerja Arinal-Nunik tentang Rakyat Lampung Berjaya terlihat mampu menjawab berbagai persoalan dan kebutuhan rakyat. Sebab dalam 33 janji kerja itu mencakup semua sektor pembangunan dan semua lapisan masyarakat hingga ke tinggkat desa. Seperti kartu petani berjaya, infrastruktur berjaya, APBD rakyat berjaya, anak muda berjaya, Lampung sehat, mengembalikan kejayaan Lampung dalam dunia olahraga, smart village, pendampingan program pembangunan desa, mereformasi birokrasi, perempuan berjaya, Lampung mengaji, smart school, Lampung menuju bebas narkoba, mengembangkan industri, hingga Lampung terang jaya.
Lantas sudah sejauh mana realisasi 33 janji kerja itu setelah Arinal-Nunik dua tahun memimpin Lampung? Benarkan 33 janji tersebut mudah diucapkan tapi sulit terwujud?
Anggota DPRD Provinsi Lampung, Sahlan Sukur menilai, 33 janji politik Arinal – Nunik itu terlalu banyak. Sehingga arah pembangunan Provinsi Lampung jadi tidak terarah dan tidak terfokus.”Jadi bingung, karena janji yang terlalu banyak. Jadi visi-misinya tidak terfokus, dan banyak yang terbengkalai. Saya saja bingung mana yang sudah terealisasi,” ujarnya, Rabu (09/06/2021).
Menurut kader PDIP ini, seharusnya Arinal – Nunik bisa menganalisa lebih jauh lagi sebelum menggemborkan 33 janji politiknya. “Ngomong memang lebih gampang, tapi masalahnya dalam pelaksanaannya sekarang sulit. Apakah tidak melihat kondisi Lampung dulu, bagaimana kekuatan Lampung seperti apa. Apa kelebihan dan kekurangan Lampung,” ungkapnya.
Wakil Sekretaris Internal DPD PDIP Lampung ini beranggapan jika 33 janji politik Arinal-Nunik hanya nafsu politik belaka. “Jadi ini cuma ngungkapin saya maunya begini lho. Tapi tidak melihat kemampuan dan kedepannya seperti apa. Jadi ini cuman janji awang-awang saja,” cetusnya.
Sahlan pun mengkritik janji politik Kartu Petai Berjaya (KPB) yang menurutnya masih belum jelas kegunaannya. “Seharusnya kita lihat dulu apa kendala petani. Pupuk langka, stabilitas harga. Jadi jangan cuman ngeluarin kartu aja. Ini harus jelas, kartu ini untuk apa. Ada kemampuan apa dibalik kartu itu. Dalam artian dari sisi pembiayaan petani,” terangnya.
Untuk itu, Sahlan pesimis 33 janji politik Arinal-Nunik bakal terealisasi hingga akhir kepemimpinan mereka. “Kita yang realistis saja. Orang sekarang saja saya bingung arah pembangunannya kemana, karena janji terlalu banyak,” tukasnya.
Sementara, Anggota DPRD Provinsi Lampung dari Fraksi Golkar, I Made Bagiase, tetap optimis 33 janji politik Arinal – Nunik bakal terealisasi hingga akhir kepemimpinannya. Hal itu dapat dilihat dengan sudah berjalannya beberapa program Arinal – Nunik, seperti Kartu Petani Berjaya dan infrastruktur.
“Untuk KPB ini sudah berjalan meskipun terus masih dalam proses sosialisasi dan lain sebagainya. Tapi, ini sudah dapat dirasakan oleh masyarakat, misal dalam penanganan kelangkaan pupuk subsidi dan rendahnya harga singkong kemarin yang sekarang mulai naik,” kata Made.
Soal Infrastruktur, Anggota Komisi II DPRD Provinsi Lampung juga mengklaim, infrastrukur berjaya sebagai salah satu janji politik Arinal- Nunik juga sudah berjalan. “Ini juga sudah berjalan baik. Sudah banyak jalan – jalan provinsi yang ada di kabupaten-kabupaten yang sudah diperbaiki. Ya meskipun masih ada beberapa yang belum bagus, tapi sebagian sudah diperbaiki,” ungkapnya.
Menurutnya, arah pembangunan Provinsi Lampung juga saat ini sangat terarah. Terlebih untuk terfokuskan pada bidang pertanian dan infrastruktur. Dengan tidak meninggalkan bidang lainnya, seperti pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya. “Karena jika infrastruktur kita baik, maka bidang lainnya pun ikut baik juga. Dan saya melihat ini sudah dilakukan dengan baik oleh pemprov Lampung dibawah kepemimpinan Gubernur Arinal,” kata dia.
Untuk itu, Made kembali menegaskan sangat optimis jika 33 janji politik Arinal – Nunik bakal terealisasi. “Ini juga perlu dukungan dari kita semua, dari pemprov, dewan, dan seluruh masyarakat Provinsi Lampung,” tandasnya.
Terpisah, Pengamat Universitas Lampung (Unila), M. Iwan Satriawan, S.H., M.H. menilai pembangunan di Provinsi Lampung saat ini diam ditempat. “Terlebih ini ditambah masa pandemi, jadi arah pembangunan Lampung diam ditempat kalau kemudian dikatakan mundur kurang etis,” kata dia.
Kendati demikian, Iwan menilai, tidak bisa menyalahkan 100 persen kegagalan pembangunan kepada kepala daerah akibat pandemi covid-19.
“Karena semua sektor terdampak, apalagi Lampung yang terkenal pembangunannya lamban. Namun setidaknya infrastruktur seperti jalan raya harusnya meningkat,” ungkapnya.
Menurutnya, akan sulit untuk merealisasikan 33 janji politik Arinal – Nunik. “Sulit akan terwujud dengan situasi seperti sekarang. Apalagi nanti tahun 2024 sudah akan ada Pilgub dan pileg, dimana pasti sudah disibukkan untuk persiapan nyalon lagi,” tukasnya.
Pengamat Unila lainnya, Bendi Juantara, S.I.P., M.A. mengatakan, basis janji kerja dari Arinal – Nunik adalah bagian dari identifikasi persoalan serius sejak awal pencalonan sebagai kepala daerah. “Identifikasi ini bisa didasarkan atas analisa program kerja gubernur yang lama yang masih kurang optimal atau berdasarkan analisa secara langsung dilapangan,” terangnya.
Menurutnya, Janji kerja ini penting sebagai alat ukur kinerja kepala daerah bisa dikoreksi atau dievaluasi secara bersama oleh publik.
Implementasi janji kerja kepala daerah harus terbentur dengan kondisi ekonomi politik yang kurang stabil akibat pandemi covid, semua daerah mengalami imbas.
“Akibatnya program perencanaan untuk mengintervensi 33 janji tersebut sedikit banyak terserap pada penanggulangan pandemi covid yang memang memerlukan peran pemerintah daerah sebagai aktor utama melawan pandemi covid,” kata dia
Namun demikian, di waktu sisa masa jabatan Arinal-Nunik seyogyanya harus fokus pada realisasi janji politik tersebut. “Karena ini hubungannya dengan legitimasi dan trust masyarakat terhadap kepemimpinan Arinal-Nunik. Tentu Arinal-Nunik harus kerja keras demi mendapatkan kepercayaan publik kembali,” urainya.
Surat Kabar Harian Pilar berusaha mengkonfirmasi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Lampung, Mulyadi Irsan.ST.MT, untuk menanyakan apa yang sudah, sedang dan akan dilaksanakan terkait 33 Janji Kerja Arinal-Nunik ini. Mulyadi Irsan mengklaim dari 33 janji kerja Arinal-Nunik yang sudah, sedang dan akan dilaksanakan yakni nomor 1, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 15, 16, 17, 18, 19, 21, 22, 23, 26, 25, 28, 29, 30, 31,32.”Itu program program yang sudah, sedang dan akan dilaksanakan. Yang lain dalam tinjauan perencanaanya,” ujar Mulyadi singkat.(Ramona/Maryadi)