oleh

Dekan FKIP UBL Pimpin Kongres Linguistik Forensik Internasional 2016

Harianpilar.com, Bandarlampung – Kegemilangan para dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Bandar Lampung (UBL) dikancah internasional terus terjaga.

Seperti baru-baru ini, Dekan FKIP UBL Susanto Saman, S.S., M.Hum., M.A., Ph.D. terpilih sebagai dosen FKIP UBL dan perwakilan Lampung yang dipercaya memimpin kolokium tentang Linguistik Forensik di Kongres Internasional Linguistik Fungsional Sistemik (KILFS) 2016.

“Ini jenis kongres pendidikan bahasa Inggris yang bonafit dengan skala internasional-nya. Suatu kebanggaan dan kebahagiaan kami dipercaya menjadi leader (pemimpin) diajang sebesar ini,” ucapnya, Senin (25/7/2016).

Kegiatan ini diselenggarakan tertanggal 19 sampai 23 Juli, kemarin di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung,. Kongres dibuka langsung Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Prof. Anies Rasyid Baswedan, Ph.D ini akan diikuti oleh para peserta kongres yang berasal dari berbagai Negara seperti Indonesia, Australia, Amerika, Jepang, Tiongkok, Hongkong, Inggris, Portugal, Malaysia, hingga Singapura.

“Adanya kongres ini juga berkat kerjasama tuan rumah (UPI, Bandung) dengan Asosiasi Internasional Linguistik Fungsional Sistemik dan Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendiknbud),” ujarnya lagi.

Terkait teknis acara, Susanto menerangkan Kolokium Linguistik Forensik merupakan satu dari empat kolokium dalam kongres dan menghasilkan diskusi yang produktif antara lain tentang pendeteksian kebohongan melalui analisis nada hingga artikulasi dari proses pembicaraan dan suara.

“Dalam kongres ada empat kolokium. Satu kolokium tentang Linguistik Forensik dan tiga kolokium lainnya tentang Tipologi Bahasa.Alhamdulillah, kolokium tersebut banyak menghasilkan diskusi yang produktif salah satunya adalah tentang pendeteksian kebohongan dengan analisis suara”, ujar Kepala Pusat Studi Linguistik UBLini.

Di dalam kongres , selain juga memimpin kolokium, Susanto juga mempresentasikan karya-karya ilmiah internasionalnya.Salah satu materi yang disampaikannya, tentang Fonetik Forensik yakni analisis rekaman suara sebagai alat bukti persidangankasus-kasus pembunuhan dan korupsi di Indonesia.

“itu juga termasuk karya saya yang berkolaborasi dengan dosen FKIP UBL lainnya, Deri Sis Nanda, S.S., M.A., Ph.D.,yaitu tentang analisis bahasa terhadap Peraturan DPR-RI tentang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD),”ujarnya lagi .

Disinggung dampak adanya Linguistik Forensik di Kongres Internasional Linguistik Fungsional Sistemik (KILFS) 2016 bagi UBL, Susanto optimis kampus berjargon “solution for present and future” ini bisa menjadi salah satu pionir dalam Linguistik Forensik di tingkat nasional hingga internasional.

“Linguistik Forensik adalah salah satu focus riset di Pusat Studi Linguistik UBL.Dengan saya turut serta memperkenalkan salah satu lingkup akademik pendidikan bahasa Inggris ini. Dengan demikian, saya optimis UBL bisa menjadi pionir dalam riset di bidang ini baik diberbagai level pencapaiannya,”  ucap peraih Postdoctoral Fellowship in Forensic Linguistics di SJTU Tiongkok ini.

Secara terpisah, Rektor UBL, Dr. Ir. M. Yusuf Sulfarano Barusman, M.B.A., mengatakan bahwa pencapaian yang dilakukan dosen diinstansi naungannya tersebut. Suatu hal yang membanggakan dan patut diapresiasi tinggi oleh segala pihak.

“(Prestasi) itu kan tidak hanya dalam prosesi memimpin kongres internasionalnya, tapi juga ada penjabaran hasil penelitian yang dilakukan oleh salah satu dosen kita. Ini merupakan hal yang perlu didukung oleh segala pihak, khususnya dimulai dari lingkup UBL dulu,” tukasnya. (Rls/JJ)