Harianpilar.com, Bandarlampung – Program Imunisasi Polio Gratis yang digelar serentak di 34 provinsi di Indonesia, Selasa (8/3/2016). Provinsi Lampung sendiri menggelar Imunisasi Polio Gratis ini di lapangan Waydadi, Sukarame, Bandarlampung. Kegiatan ini rencananya akan dihadiri Gubernur Lampung M Ridho Ficardo, serta Ketua TP PKK Ibu Yustin Ridho Ficardo.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Reihana mengatakan, di Provinsi Lampung, jumlah Pos PIN yang disediakan sebanyak 8.810 pos dengan 39.765 kader yang terlibat. Sasaran PIN Polio tahun ini usia 0- 59bulan adalah 784.736 jiwa dan jumlah vaksin yang disiapkan sebanyak 46.750 vial, dimana 1 vial dapat digunakan untuk 17 sasaran.
” Polio merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus poliomyelitis yang menyebabkan kelumpuhan pada otot terutama otot tungkai bawah dan tidak bisa disembuhkan, selain itu dapat juga menyerang otot lain seperti otot pernafasan sehingga dapat menyebabkan kematian, terutama pada anak-anak, ditularkan dari orang ke orang, dan menyebar melalui kontak dengan makanan, air atau tangan yang terkontaminasi dengan kotoran (tinja) atau sekresi tenggorokan dari orang yang terinfeksi,” jelasnya di kantor Dinas Kesehatan provinsi Lampung, Senin (7/3/2016).
Gejala awalnya antara lain: demam, kelelahan, sakit kepala, muntah, kekakuan pada leher dan nyeri tungkai. Dalam sebagian kecil kasus bisa mengalami kelumpuhan. Tidak ada obat untuk mengobati polio, akan tetapi dengan kebersihan pribadi yang baik dan sanitasi publik yang baik dapat membantu mencegah penularan penyakit polio, disamping itu langkah terbaik pencegahan polio adalah dengan vaksinasi atau imunisasi polio. Idealnya imunisasi Polio diberikan 4 kali pada umur 1, 2, 3 dan 4 bulan, dan dapat diulang (booster) pada usia 18-24bulan serta usia 5tahun.
Tujuan PIN Polio sendiri adalah untuk dapat menghilangkan/eradikasi Polio di dunia pada tahun 2020 dengan memastikan tingkat imunitas terhadap Polio di populasi dengan cakupan > 95% dan memberikan perlindungan secara optimal dan merata pada kelompok umur 0- 59bulan terhadap kemungkinan munculnya kasus Polio yang disebabkan oleh virus Polio sabin, sehingga diharapkan semua sasaran mendatangi Pos PIN tanpa memandang apakah sudah pernah di vaksin polio ataupun belum divaksin.
Pemberian imunisasi Polio ini dengan cara di tetes, tiap balita mendapatkan 2 tetes vaksin Polio. Tidak ada efek samping dari pemberian vaksin ini, akan tetapi ada beberapa kondisi dimana balita harus ditunda pemberian vaksin Polionya seperti sakit diare atau muntah, ataupun kondisi balita yang tidak boleh diberikan vaksin seperti memiliki penyakit gangguan sistem kekebalan tubuh contohnya HIV AIDS.
Demi terwujudnya generasi Lampung yang sehat, menyampaikan harapan beliau agar seluruh balita usia 0- 59bulan yang ada di Provinsi Lampung mendapatkan vaksin Polio untuk mencapai eradikasi Polio (bebas Polio) pada akhir tahun 2020.
“Saya harapkan dukungan dari organisasi masyarakat, organisasi profesi, tokoh agama, tokoh masyarakat dan seluruh unsur masyarakat agar mendukung para orangtua untuk membawa putra putrinya yang berusia 0-59bulan ke Pos PIN terdekat untuk mendapatkan vaksin Polio,” jelasnya. (Fitri/JJ)