Harianpilar.com, Tanggamus – Upaya Polsek Kotaagung dibantu Satuan Polisi Satwa K-9 Direktorat Sabhara Polda Lampung, Senin (11/1/2016) sore, memburu pelaku pencurian dua ekor sapi senilai Rp30 juta di Pekon Tanjunganom, Kotaagung Timur, Tanggamus belum membuahkan hasil. Pelacakan jejak pelaku oleh dua ekor anjing pelacak belum maksimal, lantaran jejak para pelaku di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) keburu terguyur hujan deras, sesaat sebelum pelacakan.
Kapolsek Kotaagung AKP Asep Abdullah, mendampingi Kapolres Tanggamus AKBP Ahmad Mamora membenarkan kejadian itu. Menurut Asep, korban yang tak lain pemilik sapi, yaitu Suryanto (38) baru menyadari dua ekor sapinya raib sekitar pukul 03.00 WIB, kemarin (11/1/2016). Sebelumnya, sekitar pukul 01.00 WIB, korban melihat kedua sapinya masih ada.
Begitu menyadari dua sapinya dicuri, kata Asep, sekitar pukul 06.00 WIB korban langsung ke polsek dan langsung ditindaklanjuti dengan pengecekan anggota polsek ke TKP. Sekitar pukul 11.00 WIB siang, korban meminta supaya mendatangkan anjing pelacak. Lalu kapolsek berkoordinasi dengan Kompol Gusti selaku Kanit Polisi Satwa K-9 Dit Sabhara Polda Lampung. Sekitar pukul 12.00 WIB, Unit K-9 berangkat dari polda dan tiba di Kotaagung pukul 15.00 WIB.
“Setelah tiba di Kotaagung, Unit K-9 langsung kami ajak ke TKP. Hasil pelacakan dua ekor anjing pelacak ini, memang kurang maksimal. Sebab sesaat sebelum mulai pelacakan, hujan deras mengguyur TKP. Akibatnya, anjing pelacak agak kesulitan. Namun tetap ada gambaran dari pelacakan, bahwa dari TKP para pelaku berjalan kaki menuju simpang tiga Tanjunganom. Setelah itu anjing pelacak berhenti. Diduga kuat begitu sampai di pertigaan, para pelaku menaikkan sapi-sapi curian ke truk. Sehingga jejak semakin memudar,” beber Asep Abdullah seusai pelacakan.
Baik kapolsek maupun Kepala Pekon Tanjunganom Mardi, mengakui kecolongan atas raibnya dua ekor sapi milik Suryanto. Mardi menegaskan, sistem pengamanan lingkungan (siskamling) kurang berjalan rutin selama enam bulan terakhir ini. Sebab menurut warga, Tanjunganom dinilai aman dan belum pernah ada kasus pencurian sapi atau ternak lainnya, maupun pencurian kendaraan bermotor.
“Atas kejadian ini, kami aparat pekon sangat berharap, supaya warga Tanjunganom kembali mengaktifkan siskamling. Jangan sampai peristiwa serupa terjadi lagi. Kami juga sangat mengapresiasi Polsek Kotaagung dalam menindaklanjuti dan berupaya mengejar para pencuri. Bahkan Unit K-9 polda pun bersedia turun, seperti permintaan korban. Sebab ada desas-desus, bahwa pihak korban mencurigai keterlibatan warga menjadi penunjuk arah atau mata-mata,” pungkas Mardi. (Imron/JJ)