oleh

Proyek Onderlagh Negerikasih ‘Asal Jadi’

Harianpilar.com, Waykanan – Warga Kampung Negerikasih, Kecamatan Negribesar, WaykKanan mengeluhkan kondisi proyek jalan onderlagh yang merupakan penghubung  dua dusun di wilayah tersebut. Pasalnya, pekerjaan proyek jalan diduga tidak sesuai dengan spesifikasi tehnis. Pantauan di lokasi, proyek yang diduga milik salah seorang anggota DPRD Wayakanan tersebut terkesan dikerjakan asal jadi, bahkan kondisi susunan batu onderlagh lancip dan kasar.

Kepala Kampung Negrikasih Amir membenarkan kondisi jalan yang dikerjakan pemborong tersebut asal jadi, sehingga warganya lebih memilih jalan setapak (pinggir jalan) dari pada melalui jalan yang sudah diperbaiki dengan alasan batu onderlah sangat lancip dan kasar.

Amir sendiri mengku sangat menyesalkan tindakan pihak rekanan, yang lebih mengutamakan untung yang banyak walau harus merugikan orang banyak dan pemerintah yang tidak sedikit mengeluarkan dana untuk perbaiakan jalan tersebut.

‘Saya kecewa benar pak hasil dari kerjaan mereka, itu lihat masyarakat enggan menggunakan jalan tersebut.

“Masak iya batunya besar – besar seperti itu, mana pasirnya sedikit, belum dihamparkan juga,” ungkapnya, Minggu (10/1/2016).

Menurutnya, jika pekerjaan tersebut memang sudah PHO jauh sebelum tahun baru, dirinya menandantangani berita acara PHO tersebut. Dasar ditantadangani, dikarena rekanan yang berjaji akan segera memperbaiki, namun kenyataanya sampai saat ini belum juga ada tanda- tanda untuk diperbaiki.

“Dasar saya menandatangi berita acara PHO mereka berjanji pak secara lisan akan memperbaiki jalan onderlah tersebut. Ee sampai hari ini belum juga diperbaiki dan ini sudah masuk pertegahan bulan Januari 2016,” jelasnya.

Berdasarkan infromasi yang dihimpun, jika volume pekerjaan, nilai kontrak dan plang proyek terkesan  sengaja disembunyikan, karena dari pertama dikerjakan sampai PHO tidak dipasang plang proyek.

Camat Negribesar Sahdani sangat menyesalkan tindakan pihak rekanan atas kerjaan tersebut, dan dirinyamendatangani berita acara PHO karena melihat Kepala Kampung (Amir) sudah dulu mendadatangi terlebih dahulu.

Sahdani berharap kalau memang pihak rekanan sudah berjanji akan memperbaikinya sebaiknya dipenuhi.

“Kasihan masyarakat pengguna jalan tersebut dan tujuan pemerintah sudah cukup jelas membantu masyarakat untuk mempermudah aktivitas mereka,” jelasnya.

Sahdani  juga menilai, jika benar pekerjaan proyek itu milik salah seorang anggota dewan Waykanan, seharusnya kualitas pekerjaan akan lebih baik

“Masak ia pak anggota dewan bisa merangkap juga main proyek, tapi kalau benar pekerjaan itu miliknya seharusnya lebih baik kualitasnya karena kampung itu juga kampungnya dan mereka juga yang memilihnya untuk menjadi anggota dewan,” tandasnya. (Ansori/JJ)