Harianpilar.com, Bandarlampung – Kementerian Kelautan dan Perikanan yang menyatakan sekitar 70 persen terumbu karang di Indonesia, dalam keadaan rusak, akibat musim kemarau berkepanjangan. Sementara Kadsi Kelautan Lampung mengkaliam, hal itu tidak terjadi di perairan Teluk Lampung, dan menyatakan, terumbu karang di Teluk Lampung masih dalam kondisi baik dan terjaga.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan provinsi Lampung Setiato mengatakan, keadaan terumbu karang di Teluk Lampung masih dalam kondisi baik, “Untuk Lampung tidak ada kerusakan karena kemarau yang ada di Lampung tidak begitu parah, jadi tidak mempengaruhi ekosistem laut,” Kata Setiato, di ruang kerjanya, Selasa (11/8/2015).
Menurut Setiato, saat ini Indonesia mengalami kemarau panjang dan juga berdampak pada kerusakan ekosistem bawah laut, tapi khusus untuk di provinsi Lampung dampak tersebut tidak terjadi. “Kerusakan ekosistem bawah laut sebenarnya tidak karena kemarau panjang tetapi karena penggunaan alat yang tidak ramah lingkungan seperti; bom ikan, potasium dan sampah juga berdampak pada kerusakan ekositem laut.” Katanya.
Mantan Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi provinsi Lampung itu menjelaskan, Indonesia memiliki keanekaragaman terumbu karang yang sangat luar biasa, sehingga dijuluki amazon of the sea, adapun terumbu karang di Indonesia tersebar hampir di 17.508 pulau, apabila dihitung luas terumbu karang di Indonesia mencapai 75ribu kilometer persegi salah satunya perairan Lampung. “Kami berharap kesadaran masyarakat juga untuk melesatarikan dan menjaga lingkungan terutama laut, saat ini masih sangat kurang kepedulian masyarakat terhadap pelestarian trumbu karang dan ekosistem laut lainnya, dengan aksi penyelamatan terumbu karang diharapkan mampu menyelamatkan potensi kekayaan laut kita khususnya laut Indonesia, karena pentingnya guna menjamin kelestarian dan keanekaragaman hayati untuk generasi mendatang.
Terumbu karang secara ekologi menjadi penunjang kehidupan biota laut lainnya, keanekaragaman hayati dan perlindungan pantai. Secara ekonomi terumbu karang juga menjadi sumber daya makanan, sumber obat – obatan, objek wisata, mata pencarian, bibit budaya juga sebagai riset. (Fitri/Juanda)