Harianpilar.com, Mesuji – Musim kemarau yang tengah terjadi mengakibatkan lahan pertanian mengalami kekeringan di wilayah Kabupaten Mesuji. Tak hanya persoalan kekeringan, masalah lain yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Mesuji pada musim kemarau ini adalah terjadinya air payau yang dapat merusak tanaman, sehingga berpotensi mengakibatkan gagal panen.
Beberapa wilayah yang mengalami air payau berada di 36 desa di 4 kecamatan, yakni 2 desa di Kecamatan Tanjung Raya, 9 desa di Kecamatan Mesuji, 13 desa di Kecamatan Mesuji Timur, dan 12 desa di Kecamatan Rawajitu Utara, mengingat lokasi desa-desa tersebut berada di wilayah rawa pasang surut dan pinggir sungai.
Bupati Mesuji Khamami meminta kepada para petani agar tidak terlalu banyak menggunakan air payau untuk mengairi lahan pertanian mereka yang mulai mengering. Jika digunakan secara berlebihan dapat mengakibatkan tanaman mati dan bisa berakibat gagal panen.
“Setidaknya ada 36 desa di empat kecamatan yang mengalami air payau saat musim kemarau, karena lokasi yang berada di wilayah rawa pasang surut dan pinggir sungai. Cukup seperlunya saja jika digunakan untuk mengairi lahan pertanian agar tidak kering. Jika terlalu banyak dapat merusak tanaman, bahkan mati, sehingga dapat mengakibatkan gagal panen,” terangnya.
Tak hanya itu, Bupati Mesuji juga melakukan peninjaun lahan persawahan di Rawajitu Utara yang telah dilakukan penyiraman menggunakan mesin blower bantuan Pemkab Mesuji. (Sandri/JJ).