Harianpilar.com, Pesawaran – Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran menilai kasus penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di sejumlah Puskesmas kabupaten setempat pada priode 2014 lalu menurun dari tahun sebelumnya (2013). Di mana diketahui pada periode 2013 silam untuk kasus penderita DBD mencapai 196 orang dengan korban kematian DBD 1 orang. Sedangkan untuk kasus DBD priode 2014 hanya sekitar 66 orang dan 2 orang tidak dapat tertolong akibat virus dengue ini.
“Uuntuk kasus DBD di tahun 2014 silam menurun signifikan dari tahun sebelumnya (2013). Hal itu merupakan tahapan penekanan penanggulangan dan pencegahan yang dilakukan secara kontinyu terhadap daerah endemis Demam Berdarah (DB),” ujar Kasi Bidang Pengendalian Penyakit Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Pesawaran dr. Elvira, Minggu (8/2/2015).
Adapun untuk daerah endemis DBD, sambungnya, pada tahun 2013 silam kasus tertinggi di Kecamatan Kedondong mencapai 59 orang. Dan untuk peringkat kedua berada di Kecamatan Gedongtataan 38 orang. Untuk daftar urutan endemis ketiga Kecamatan Tegineneng 27 orang, Kecamatan Negerikaton 24 orang dan Kecamatan Waylima 21 orang, dan Kecamatan Padangcermin 19 orang serta Kecamatan Punduhpedada 8 orang. Dan untuk kematian disebabkan DBD di tahun 2013 hanya 1 orang.
Sedangkan pada tahun 2014 lalu, lanjut Evira, daerah endemis DBD terdapat di Kecamatan Gedongtataan 38 orang, kecamatan Negerikaton 11 orang dan kedondong 6 orang dan kecamatan waylima 5 orang, kecamatan Padangcermin 4 orang serta kecamatan tegineneng 2 orang. Kemudian untuk kasus kematian penderita DBD sebanyak 2 orang, yakni diwilayah kecamatan Gedongtataan 1 orang dan di kecamatan tegineneng 1 orang.
Sementara untuk medio Januari 2015 sampai saat ini, imbuh Elvira, terdata 19 orang di Kecamatan Gedongtataan, 9 orang Kecamatan Tegineneng dan 6 orang di Kecamatan Waykhilau dan 5 orang di Kecamatan Negerikaton kemudian 1 orang di Kecamatan Waylima.
“Untuk kecamatan lainnya belum ada laporan atau data masuk terkait kasus penderita DBD, mas. Artinya apakah? adanya peningkatan kasus Demam Berdarah di tahun ini (2015) belum dapat disimpulkan. Namun yang jelas penyakit musiman yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aegypti ini harus diantisipasi ketika saat musim hujan ” papar Elvira menjelaskan.
Kemudian dalam penekanan kasus Demam Berdarah (DB) di tahun 2015 terang Elvira, selain melakukan penyuluhan melalui puskesmas dan posyandu, Dinkes telah menyediakan obat Abate disejumlah puskesmas yang tersebar di sebelas kecamatan. “Dari Pemda sendiri sudah memberikan surat edaran ke sejumlah kecamatan untuk kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan melakukan jum’at bersih dan fogging bila ada kasus berdasarkan penyelidikan epidemiologi hasil pos,” ungkapnya. (Fahmi/JJ).