Harianpilar.com, Lampung Utara – Hujan deras sepanjang Sabtu (31/1/2015) yang melanda wilayah Kotabumi, Lampung Utara (Lampura) dan sekitarnya, membuat beberapa sungai meluap, utamanya pada aliran sungai Way Umban. Akibatnya, sekitar 30 rumah di bantaran sungai tersebut terendam banjir.
Padahal pemerintah setemat telah melakukan pengerukan di sepanjang sungai tersebut. Sendimen atau sampah dan lumpur yang menyebabkan pendangkalan pada sungai itu diangkat dengan menggunakan alat berat. Namun hujan deras dalam waktu yang cukup lama, menyebabkan sungai itu tetap saja meluap.
”Karena hujannya terlampau lama dan intensitas airnya sangat deras. Itu yang menjadi penyebab meluapnya air Kaliumban,” ujar Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) Lampung Utara(Lampura), Ansyori Razid, Minggu (1/2/2015).
Kondisi ini jauh berbeda jika dibandingkan sebelum dilakukan pengerukan sendimen yang ada di dasar sungai itu. Di mana hujan deras tidak terlalu lama saja bisa menyebabkan air sungai kaliumban meluap.
”Kalau dulu(sebelum dikeruk, Red). Hujan sedikit saja sudah banjir. Bisa dibayangkan jika itu terjadi saat ini dimana hujan mulai dari sore hingga malam, tak henti-hentinya,”kata dia.
Ansyori menambahkan, hingga kini pihaknya masih melakukan pendataan jumlah rumah yang terendam luapan sungai kaliumban. Data sementara diketahui ada sekitar 30 rumah yang berada di bantaran sungai tersebut terendam banjir.
Terait akan terjadinya banjir susulan, Ansyori menambahkan, kemungkinan tersebut sangat besar terjadi, mengingat cuaca ekstrim masih menghantui wilayah Kabupaten berjuluk Ragem Tunas Lampung ini.
”Ada kemungkinan terjadi banjir susulan kita lihat saja cuaca sudah mendung kembali,”kata dia.
Sementara dari pantauan Harian Pilar, beberapa sungai lain, seperti Way Sesah dan Way Rarem, juga mulai menunjukan tanda-tanda akan meluap. Debit air di dua sungai tersebut terus naik dari pagi hingga sore hari kemarin.
Dikhawatirkan jika hujan deras kembali terjadi, kediaman penduduk dibantaran sungai itu akan terendam banjir. Tak hanya itu puluhan hektar sawah dan kolam pemancingan yang ada di Kelurahan Tanjung Aman dan Tanjung Harapan Kecamatan Kotabumi Selatan juga terancam terendam air.
”Air mulai naik saat subuh, setelah hujan semalaman,”ujar Yono pemilik Kolam Pemancingan di sekitar LDII Lampura, kemarin.
Hal senada diungkapkan Eci pemilik warung soto yang ada di daerah Kaliumban. Dia menyatakan, di tahun 2015 banjir terjadi baru sekali ini.”Biasanya kalau terjadi hujan sedikit saja langsung banjir. Tahun 2014 lalu empat kali banjir. Tapi setelah dikeruk dasar sungainya tahun 2015 baru sekali ini terjadi banjir,”katanya.
Diketahui, untuk mengantisipasi persoalan banjir yang kerap menimpa warga yang tinggal dibantaran sungai kaliumban, Bupati Lampura H. Agung Ilmu Mangkunegara mengintruksikan Satuan Kerja Perangkat Daerah(SKPD)-Nya untuk melakukan upaya langkah-langkah penanggulangan. Adapun Satker tersebut adalah BPBD, Dinas PU, Disosnakertrans, BLH, dan DInas Tata Kota(Distako).(*)