Harianpilar.com, Pringsewu – Sedikitnya 30 hektar lahan sawah dan puluhan pemukiman rumah warga di pekon Parerejo, kecamatan Gadingrejo, kabupaten Pringsewu terendam banjir sejak pukul 05.00 Wib, Sabtu (24/1/2015) kemarin.
Banjir yang merendam puluhan hektar areal lahan persawahan yang bercampur dengan lumpur diduga akibat luapan air kirimian dari sungai Way Mindi kabupaten Pesawaran. Selain areal lahan sawah air juga meluap hingga pelataranan depan halaman pemukiman rumah warga sedikitnya 40 kepala keluarga (KK).
Camat Gadingrejo, Suprayogi saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya mengatakan banjir yang merendam areal lahan sawah sekitar 30 hektar akibat luapan Sungai Way Mindi yang melintasi di pekon Parerejo.
“Kalau disini tidak hujan hanya kemarin gerimis saja. Tapi, kita nggak tahu itu air kirim dari pesawaran apakah bendungan jebol atau gimana. Sehingga disini ketimpahan luapan air yang bercampur lumpur merendam lahan sawah,”Ungkapnya saat disela-sela meninjau lahan sawah yang terendam banjir.
Dijelaskan Suprayogi, bahwa lahan sawah yang terendam banjir di pekon Parerejo tanaman sudah berumur sekitar 20 hari.
“Sebelumnya sudah pernah terendam banjir pada tanggal 13 Januari lalu hanya satu malam sudah surut. Jadi, sekarang ini terendam lagi, parahnya air bercampur lumpur dari gunung,” ucapnya.
Menurut dia, keterangan dari Petugas Penyuluh Pertanian lapang (PPL) untuk tanaman padi yang sudah terendam air bercampur dengan lumpur dipasti akan mengalami kerusakan pada tanaman padi yang saja berumur dua minggu.
“Jadi, sudah pasti rusak dan akan diperbantukan proposal bantuan ke dinas pertanian. Bahkan air juga sampai meluap dipelataranan depan halaman pemukiman, tapi tidak sampai masuk kedalam rumah warga,”kata Supra Yogi
Ditambahkan Supryogi, bahwa untuk mengantipasi banjir yang sering merendam pemukiman warga dan lahan sawah di pekon Parerejo pihak akan berkoordinasi dengan Pemkab kabupaten Pesawaran untuk mempertanyakan permasalahannya.
“Sebenarnya kalau saluran tersier disini sudah bagus dan lebar karena air hulu disana kabupaten Pesawaran ada apa-apa ini nggak gerti. Kita akan berkoordinasi dengan kabupaten Pesawaran karena air dari sana mengalir membuang melintasi kearah sungai sini semua,”kata dia.
Sementara itu, KUPT Pertanian kecamatan Gadingrejo, Sujani mengatakan berkaitan dengan lahan sawah milik petani dipekon Parerejo kecamatan Gadingrejo akan dilakukan pendataan supaya mendapatkan bantuan benih dan pupuk organik.
“Kalau kerugian perhektar sekitar Rp 500 ribu karena ini kan masih tanaman muda. Kemungkinan kerugian hanya di pupuk plus tenaga saja,” ujarnya.
Terpisah Sekretaris Dinas Pertanian dan kehutan Kabupaten Pringsewu, Jatiwan mengatakan bahwa bantuan sawah terendam banjir alokasi bantuan per hektar untuk benih 25 kilogram dan 800 kilogram pupuk organik.
“Jadi, kita sudah siapkan stock alokasi bantuan untuk lahan sawah yang terendam banjir. Untuk sementara lahan sawah yang terendam Banjir sekitar 30 hektaran di pekon Parerejo,” pungkasnya.