Harianpilar.com, Pesawaran – Meskipun ada beberapa kecamatan di Kabupaten Pesawaran, yang dinyatakan indemis wabah DBD, oleh Dinas Kesehatan kabupaten setempat, namun daerah yang endemis tersebut justru seakan tidak dilakukan pencegahan, sehingga DBD setiap tahunya mewabah dan diresahkan masyarakat.
Dimana wabah atau penyakit yang mematikan itu kembali menyerang warga Padang Cermin Kecamatan Way Rilau.
Hingga berita ini diturunkan, hanya 6 dari 10 orang penderita penyakit DBD. Atau Aedes Aegypti tersebut.
“Harusnya petugas Diskes lebih baik melakukan pencegahan sebelum nyamuk aides aegypti menyerang warga hingga ada korban,” ujar warga setempat Udin, Rabu (21/1/15).
Udin sangat menyayangkan minimnya kepedulian Diskes untuk mencegah DBD.
“Kalau tidak segera dicegah, takutnya seperti tahun lalu (2014). Karena di Desa Padangcermin, setiap tahun banyak yang terkena penyakit DBD, makanya kami minta supaya pemerintah peka mengatasi dbd,” harapnya.
Bahkan, Selasa (20/1/15) lalu, imbuhnya ada tiga orang anak yang sudah terkena DBD dan harus dibawa kerumah sakit.
“Beberapa hari yang lalu, sudah dibawa ke RSUD Pringsewu. Belum lama ini baru lagi anak salah seorang warga terkena juga penyakit DBD.
Tak hanya warga Kecamatan Way Rilau wabah DBD juga menyerang pemukiman Kecamatan Gedong Tataan Pesawaran, yakni Desa Way Layap
“Kami minta pihak Diskes dapat lebih awal melakukan sosialisasi kepada masyarakat Desa khususnya pedesaan yang diponis indemis DBD,”kata Awaludin warga setempat.
Kembalinya wabah DBD dikecamatan Tataan dikhawatirkan seperti tahun lalu, dimana seorang warga Desa Bagelen Meninggal dunia karna dbd.
Dengan demikian, sudah ada contoh bilamana pwabah DBD cukup serius yang sudah pasti penanganya harus cepat dan fokus sehingga tidak ada korban DBD berikutnya.
Dia juga mengatakan warga sekitar sudah ada yang dibawa ke Rumah Sakit Pringsewu akibat DBD. Namun demikiaan, sayangnya Desa Waylayap Hanya berjarak beberapa meter dari Kantor Diskes Pesawaran tetapi hiingga kini belum ada satu orang petugas kesehatan yang turun melakukan foging atau pencegahan lanjuan kerumah warga lainya yang belum terserang DBD. (Beni/JJ).