oleh

Masyarakat Desak Penurunan Tarif Angdes

Pringsewu (Harian Pilar) – Penurunan harga BBM yang tidak disertai turunnya tarif angkutan khususnya di Kabupaten Pringsewu menjadi keluhan sejumlah masyarakat pengguna angkutan.

“Harga premium dan solar turun sejak 19 Januari 2015, seharusnya pemerintah juga menetapkan tarif baru setelah pada awal Januari menyesuaikan dengan kenaikan harga BBM bersubsidi,” kata Evi (24), seorang karyawan Pasar Induk Pringsewu yang setiap hari naik angdes.

Ia mengatakan, pasca kenaikan harga BBM, tarif angdes jurusan Pringsewu – Pagelaran naik dari Rp3000 menjadi Rp4.000/penumpang.

“Tetapi kini belum juga diturunkan kembali padahal harga bensin dan solar sudah turun sejak dua hari lalu. Namun khusus untuk karyawan pasar ongkos tetap Rp.3ribu dari sebelumnya bensin naik hanya Rp.2.ribu,” ucapnya.

Hal senada juga disampaikan Riska, dirinya mendesak Pemkab Pringsewu untuk secepatnya merevisi kembali tarif angdes diturunkan kembali seperti sebelumnya.

“Tarif lama angdes sebelum kenaikan BBM yakni Rp4000 penumpang umum. Jadi, tarif angkot harus dikembalikan lagi seperti semula karena harga BBM sudah turun menjadi Rp6.600/liter,” pintanya.

Sementara itu, Ketua DPC Organda Pringsewu Leswanda Putra mengatakan akan membahas kembali penyesuaian tarif angkutan penumpang umum atau Angdes yang beroperasi di sejumlah trayek di Bumi Jejama Secancanan.

Hal ini untuk menyikapi turunnya harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, solar menjadi Rp 6400 dan premium Rp 6.600.bahkan Leswanda mengungkapkan bahwa pihaknya akan mengkoordinir perwakilan sopir angdes untuk membahas soal penyesuaian tarif atas penurunan harga BBM ini.

Menurutnya, pembahasan akan dilaksanakan di Sekretariat Pemerintah Kabupaten Pringsewu, Rabu (21/1/15) har ini. “Akan dihadiri oleh pihak kepolisian juga,” kata Leswanda.

Kepala Dinas Perhubungan Pringsewu Hendrid membenarkan bahwa rencana pembahasan penyesuaian tarif akan dilaksanakan Rabu (21/1/15) hari ini.

Tapi dia mengaku bahwa pihaknya akan menyesuaikan dengan kesiapan Organda yang mewakili pihak angkutan.

“Kalau kami inginnya segera, tapi kita menyesuaikan dengan pihak Organda untuk pembahasan penyesuaian tarif ini, terhadap penurunan harga BBM,” pungkasnya. (Sahirun/JJ)