Harianpilar.com, Bandarlampung – Penjabat (Pj) Gubernur Lampung Samsudin, secara tegas meminta pihak sekolah untuk menghindari model-model kegiatan yang mengarah pada perpeloncoan pada kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Peserta Didik Baru (PDB) jenjang SMA/SMK Negeri Se-Provinsi Lampung.
Samsudin juga menyoroti ‘Tiga Dosa Besar’ dunia pendidikan yakni, kekerasan seksual, perundungan, dan intoleransi. Hal ini masih perlu diintervensi dan diakselerasi oleh semua pemangku kepentingan.
Demikian hal ini ditegaskan Samsudin, saat menjadi pembina apel pada kegiatan apel bersama Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) peserta didik baru jenjang SMA/SMK Negeri Se-Provinsi Lampung tahun 2024/2025, di Bendungan Way Sekampung, Kabupaten Pringsewu, Senin (15/7).
Dijelaskan Samsudin, MPLS merupakan kegiatan yang sangat penting bagi peserta didik baru untuk mengenal lingkungan barunya.
Menurutnya, pengenalan lingkungan sekolah harus bisa memberikan kesan positif dan hangat kepada para peserta didik baru untuk memulai proses pembelajaran yang efektif dan menyenangkan di jenjang pendidikan barunya.
“Oleh sebab itu dalam kegiatan pengenalan lingkungan sekolah ini saya perintahkan agar dihindari model-model kegiatan yang mengarah pada perpeloncoan,” tegas Pj. gubernur.
Selain itu, Samsudin menyatakan bahwa pemerintah berkomitmen menciptakan suasana sekolah yang aman, nyaman, dan bebas dari kekerasan.
Oleh karenanya, upaya menghapus “tiga dosa besar” pendidikan (kekerasan seksual, perundungan, dan intoleransi), masih perlu diintervensi dan diakselerasi oleh semua pemangku kepentingan.
Transformasi untuk menghadirkan iklim sekolah yang aman menurut Samsudin menjadi bagian dari terobosan Merdeka Belajar.
Diungkapkan Samsudin, ada 3 komponen utama yang harus dikembangkan oleh bapak dan ibu, serta para orang tua, yang merupakan proyeksi pendidikan masa datang yaitu karakter/akhlaq, kompetensi, dan literasi atau keterbukaan wawasan.
“Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama bersinergi
mempersiapkan anak-anak kita menjalani masa depan, karena masa depan mereka dipersiapkan ditengah keluarga dan di sekolah ini,” tutupnya.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung Sulpakar dalam laporannya mengatakan bahwa pada tahun 2024 lulusan SMP dan MTS se-Provinsi Lampung berjumlah 145.192 siswa, dengan rincian SMP berjumlah 108.154 siswa dan MTs berjumlah 37.038 siswa.
Sementara lulusan seleksi PPDB SMA Negeri yang diterima berjumlah 44.965 siswa dari daya tampung 51.358 siswa, kemudian jumlah siswa lulus seleksi PPDB SMK Negeri berjumlah 25.019 siswa, dari daya tampung 30.112 siswa.
“Pak gubernur dari jumlah kelulusan SMP/MTS sebanyak 145.192 siswa yang kami sebutkan tadi yang, diterima SMA dan SMK Negeri berjumlah 69.984 siswa, sehingga diperkirakan terdapat 75.208 siswa mendaftar dan masuk di SMA Swasta, sehingga dengan adanya penerimaan sistem ini Sekolah Swasta dapat bergairah kembali,” ungkap Sulpakar. (*).