oleh

Muslimat NU Siap Dampingi Musriyatun

Harianpilar.com, Bandarlampung – Mutasi guru SMPN I Way Seputih Musriyatun ke SMPN I Selagai Lingga, Lampung Tengah (Lamteng) berbuntut panjang.

Pasalnya, mutasi tersebut dinilai mengada-ada dan beraroma sentimen, lantaran Musriyatun yang merupakan Ketua PAC Muslimat NU, Way Seputih, sengat dekat dengan Dewan Pakar PC Muslimat NU Lamteng Nessy Kalviya Mustafa, yang notabene lawan politik Bupati Lamteng Musa Ahmad.

Diduga mutasi tersebut juga dikait-kaitkan kedekatan Musriyatun dengan salah satu caleg DPR RI yang mengarah pada Nesyy Kalviya Mustafa.

Untuk itu, PAC Muslimat NU Lamteng akan mengawal masalah ini hingga pendampingin hukum terhadap Musriyatun.

“Saya masih menunggu SK resmi mutasi ibu guru Mursiyatun, Saya sebagai Ketua Dewan Pakar Muslimat NU Lampung Tengah, akan melakukan pendampingan total termasuk pendampingan hukum terhadap ibu guru Mursiyatun dari keputusan yang sewenang-wenang ini,” ungkap Nessy, dalam pers rilis yang diterima Harian Pilar, Rabu (8/3).

Menurut Nessy, apa yang dialami Musriyatun adalah luka bagi para guru dan keluarga besar Muslimat NU.

“Kami akan melaporkan kejadian ini kepada pimpinan pusat Muslimat NU, agar mendapat perhatian khusus dari seluruh Muslimat NU se-Indonesia,” kata Nessy.

Nessy juga menegaskan, sangat wajar jika Musriyatun dekat dirinya dan foto dirinya bersama Musriyatun dalam wadah pengajian muslimat NU, Kecamatan Way Seputih.

“ Foto yang tersebar yang ada diri saya bersama ibu guru Mursiyatun, pada surat usulan mutasi yang beredar itu, adalah acara dalam wadah pengajian Muslimat NU Kecamatan Way Seputih, dimana saya hadir bersama jajaran PC Muslimat NU lainnya,” tegasnya.

Untuk itu, Nessy meminta pihak Pemkab untuk tidak menjadikan hal tersebut sebagai dasar mutasi Musriyatun.

Nessy juga membantah tegas jika Musriyatun tidak terlibat dukung –mendukung Caleg yang mengarah pada dirinya.

“Pernyataan bupati Lampung Tengah di beberapa media online, perihal dasar mutasi ibu guru Mursiyatun terlibat politik praktis, mendukung salah satu Caleg DPR RI yang mengarah pada diri saya itu tidak benar,” tegasnya.

Sebab, kata Nessy, sampai hari ini dirinya bukan calon anggota DPR RI, karena tahapan di KPU belum sampai disini, bahkan data calon legislatif se Indonesiapun belum ada.

“Seharusnya bupati Lampung tengah yang juga ketua partai paham dan bisa tanya ke KPU. Apakah Nessy sudah jadi Caleg DPR RI. Saya pastikan belum ada,” tegasnya lagi.

Nesyy juga menilai, upaya mutasi Musriyatun ini tidak prosedural dan keputusan sepihak.

“Mursiyatun adalah guru, seharusnya Dinas Pendidikan yang menegur, atau buat kan laporan ke inspektorat dengan data yang baik dan benar, biarkan kepala dinas pendidikan atau inspektorat saja yang memberikan teguran baik secara tertulis ataupun lisan,” jelasnya.

Ditambahkanya, jika ASN sangat paham dengan penempatan dimanapun di wilayah NKRI, namun harus ada alasan yang jelas dalam mutasi tersebut.

“Semua ASN paham mereka harus menerima penempatan kerja dmanapun di seluruh wilayah NKRI, tapi harus ada alasan yang jelas dalam mutasi tersebut, promosi, naik jabatan atau sanksi dan ini dasarnyapun harus jelas. Jangan ambil keputusan se pihak tanpa data dan fakta yang jelas,” tandasnya.

Sementara, terkait hal ini pihak Pemkab Lamteng, melalui Kadisdikbud hingga bupati belum berhasil diminta tanggapan. Beberapa kali dihubungi via telepon dan Whattapps (WA) tidak menjawab meski ponselnya dalam keadaan aktif. (*).