oleh

Mendagri: APBD Provinsi dan Kabupaten Kota se-Indonesia Menurun

Harianpilar.com, Tanggamus – Kemendagri, Tito Karnavian mengungkapkan realisasi belanja sangat penting agar uang bisa beredar di daerah, sehingga daya beli masyarakat meningkat dan Pemerintah Daerah, sehingga bisa mendorong swasta begerak. Kemendagri membagi beberapa daerah terkait kondisi ekonomi Nasional dan Daerah.

“Pada situasi pandemi kita mengalami kontraksi, tren 3 bulan terakhir persentase realisi pendapatan APBD Provinsi dan Kabupaten Kota se-Indonesia TA 2020-2021 mengalami penurunan. Kemudian persentase realisi pendapatan APBD Provinsi se-Indonesia TA 2021 pendapatan tertinggi adalah Sumatra Barat. Kemudian untuk persentase Kabupaten pendapatan PAD tertinggi adalah Siantar,” tuturnya Tito Karnavian pada rapat evaluasi penyerapan Anggaran Daerah Tahun 2021 bersama Kemendagri RI Tito Karnavian secara vicon, Senin (22/11/2021).

Hadir pada acara tersebut Wakil Bupati (Wabup) Tanggamus Hi.AM. Syafi’i, S. Ag dan Inspektur Ernalia, Sekretaris inspektorat Gustam Apriyansah, mewakil dari keuangan Ria, mewakil dari Bapelitbang Sony, mewakili dari Baoelitbang Novri Ilmiawan.

Pada Vidcon tersebut, Tito Karnavian selaku Kemendagri menjelaskan tentang pertumbuhan ekonomi dan hal yang perlu diantisipasi dalam menghadapi tahun 2021 dan mewanti-wanti terjadinya Covid-19 yang belum bisa diprediksi, sehingga menjadi keterlambatan ekonomi dunia. Untuk lebih jelasnya nantik kita bisa dengarkan beberapa arahan dari Kementerian Keuangan.

Sekilas informasi, sementara untuk perkembangan Refocusing 8% DBH/DAU TA 2021 Pemerintah Daerah rata-rata telah mengagarkan 8.35% dari dana transfer umum. Kemudian penjelasan dari kementerian keuangan republik Indonesia mengigatkan agar tetap waspada dalam menghadapi hari nataru agar wabah pandemi Covid-19 tidak terjadi kenaikan kasus kalau tidak disiplin apa lagi vaksinasi masih rendah.

Dikatakannya kepada pemerintah daerah agar tetap melakukan percepatan vaksinasi dalam upaya membantu presiden dan dan tidak mengagu pertumbuhan ekonomi. Kemudian nilai tukar petani Oktober 2021 cukup baik sekali dalam tahun ini dikarenakan curah hujan yang stabil namun tetap waspada takut terjadinya banjir. Kemudian aktivitas kosumsi dan produksi memasuki Q4 meningkatkan signifikan perbaikan terjadi seiring dengan terkendalinya kondisi pandemi Covid-19.

Di tempat terpisah, Wabup menyampaikan,”Mudah-mudahan dalam penyampaian Kemendagri rekan-rekan dinas bisa mengevaluasi kinerja terkait anggaran daerah, semoga dengan penjelasan Kemendagri dan Kementrian keuangan kita bisa mengambil langkah-langkah apa lagi dalam menghadapi tahun 2022 nanti,”kata Wabup.

“Kita juga mengantisipasi terhadap wabah pandemi Covid-19 yang membuat ekonomi terjadi kontraksi dan kita juga melakukan upaya-upaya dalam pencegahan terutama melakukan percepatan vaksinasi,” tutup Wakil Bupati Hi. AM. Syafi’i.(ron)