Harianpilar.com, Kotabumi – Wakil Bupati Lampung Utara (Lampura) Sri Widodo menginstruksikan kepada Dinas Kesehatan setempat untuk melakukan tanggap siaga untuk menangani beberapa wabah penyakit menular yang dimungkinkan akan terjadi pada musim kemarau. Penyakit musim kemarau itu seperti diare, muntaber dan ISPA.
Wakil Bupati, Sri Widodo mengatakn dirinya memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk membantu warga masyarakat dengan mendistribusikan air bersih menggunakan mobil tangki milik pemerintah daerah. “Kita sudah pperintahkan Dinas kesehatan untuk tanggap siaga jika terjadi wabah penyakit menular pada musim kemarau,” kata Sri Widodo, Selasa, (8/9/2015).
Dinkes, kara Sri Widodo, harus lebih peka dalam terhadap keluhan masyarakat, terutama jika adanya wabah penyakit. Namun, Wabup tidak mengungkapkan sejauh ini mengenai persiapan yang telah dilakukan. “Tapi, secara umum seluruh sarana telah dipersiapkan termasuk mobil ambulan tanggap siaga. “ katanya
Terkait penyediaan air bersih, wabup menjelaskan, pihaknya diantanya akan mengalokasikan pengadaan sumur bor melalui anggaran perubahan tahun 2015 bagi wilayah yang rawan atau krisis air bersih. ”Sembari berjalan, BPBD akan mendata wilayah yang mengalami kesulitan air bersih dan saya perintahkan untuk segera melakukan bantuan penyaluran air bersih menggunakan mobil tangki air,” tandasnya.
Sementara terpisah, Badan Metreologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Lampung memprakirakan musim kemarau di Lampung Utara (Lampura) khususnya dan Provinsi Lampung secara umum, akan berakhir pada Bulan November akhir atau awal Oktober 2015 mendatang. BMKG juga mencatat bahwa musim kemarau tahun ini (20015, red) dinyatakan, kemarau panjang.
Kepala Seksi (Kasi) Data dan Informasi BMKG Lampung, Sugiono mengatakan berdasarkan data BMKG prakiraan musim penghujan akan turun pada akhir Bulan November atau awal Bulan Desember 2015. “Jadi dengan berakhirnya musim kemarau pada akhir Bulan November Provinsi Lampung secara umum sudah tergolong pada musim kemarau panjang. Beberapa tahun belakang berdasarkan data BMKG seperti Tahun 1997, 2005, dan 2009 masuk musim kemarau panjang. Tapi memang untuk Tahun 2015 sepertinya lebih panjang dari tahun sebelumnya itu,” ujar Sugiono.
Dijelaskannya, perbandingan musim kemarau ditahun sebelumnya bahwa penghujan masuk pada Bulan Oktober bahkan September. Akan tetapi, musim kering tahun 2015 ini sangat istimewa dimana akan berakhir pada akhir Bulan November atau awal Desember, “Untuk Matahari, kita bisa lihat bahwa saat ini matahari memang gerak kearah selatan khatulistiwa. Kalau menurut gerak edar semu matahari itu ada pada pertengahan bulan september dimana matahari akan berada tepat di garis khatulistiwa. Jadi Lampung berdekatan dengan garis edar khtulistiwa, sehingga triknya matahari hampir tegak lurus dengan daerah kita,” jelasnya.
Angin dimusim kemarau pun, lanjutnya, berhembusnya kencang mencapai sekitar 30-40 knot akan tetapi tidak terus menerus,”Kadang angin datang pada waktu pagi dan sore hari hal itu karena adanya perbedaan tekanan. Kalau tekanan daerah kita rendah sementara selatan Provinsi Lampung tinggi otomatis pergerakan angin akan memicu kencang,” terangnya. (Iswan/Yoan/*)