oleh

Kurangi Perambah Hutan, KPHL Kota Agung Utara Bantu 80 Ribu Benih Pala

Harianpilar.com, Tanggamus – Kesatuan Perlindungan Hutan Lindung (KPHL) Kota Agung Utara memberdayakan masyarakat sekitar hutan dengan menanam 80 ribu bibit pala.

Kepala KPHL Kota Agung Utara Suratman, mengatakan cara ini bertujuan agar masyarakat sekitar hutan yang selama ini merambah hutan tidak terus merusak hutan. “Jadi mereka punya kegiatan dari mulai menyemai bibit, merawat bibit sampai nantinya menanam bibit, baik di lingkungan sekitar atau di hutan,” katanya, Senin (31/8/2015).

Menurut Agung dengan adanya kegiatan itu maka aktifitas masyarakat merusak hutan berkurang. Sebab mereka punya kesibukan untuk menyemai bibit, merawatnya dan nanti menanam, selanjutnya hasil tanaman pun mereka petik sendiri. Maka mereka sudah diberi bantuan berupa modal benih pala. “80 ribu itu dibagi-bagi, semuanya untuk lima kelompok. Sementara ini yang sudah berjalan penyemaiannya di Kecamatan Gisting. Di sana ada 5.000 polybag yang rencananya disiapkan untuk benih,” terang Suratman.

Agung menjelaskan benih belum diberikan, sebab saat ini masyarakat masih menyiapkan polybag yang diisi tanah. Kemudian juga pemasangan paranet di lokasi penyemaian untuk merawat bibit supaya bisa tumbuh baik. Harapannya itu diteruskan sampai tanaman tumbuh lalu berbuah, sebab masyarakat sendiri yang akan menikmati hasilnya. Selain itu, cara ini memancing masyarakat untuk terbiasa menanam pohon tidak lagi menebanginya. “Memang ini program jangka panjang dan baru dimulai saat ini supaya nanti hutan tidak semakin rusak. Sehingga dicarikan solusi menanam pala yang punya nilai jual tinggi,” terang Suratman.

Sedangkan untuk empat kelompok lainnya dibagi ke tempat lain, namun saat ini belum ditentukan. Pastinya yang berlokasi di sekitar hutan lindung Gunung Tanggamus. Program ini sendiri digagas KPHL Kota Agung Utara. Kemudian untuk waktu penanaman, belum ditentukan karena masa penyemaian bibit bisa berbulan-bulan. Sebenarnya bisa juga ketika benih sudah hidup langsung ditanam namun itu rawan mati. (Ron/*)