oleh

Warga Pringsewu Diimbau Waspada Beli Makanan Pokok

Harianpilar.com, Pringsewu – Pemkab Pringsewu mengimbau warga untuk tetap waspada dalam membeli kebutuhan pokok di bulan ramadan ini, agar bisa terhindar dari makanan tidak layak konsumsi dan kadaluarsa.

“Untuk masyarakat harus berhati-hati ketika membeli makan itu dilihat kemasan rusak atau tidak, masa  kadarluasa. Yang jelas harus lebih berhati-hati dalam membeli makanan,” kata Sekretaris Diskoperindag kabupaten Pringsewu, Bandi mewakili Kepala Diskoperindang Pringsewu, Hj. Maryati, usai Sidak di sejumlah pasar dan swalayan di Pringsewu, Jumat (19/6/2015).

Dikatakan Bandi, dalam Sidak yang melibatkan Tim gabungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pringsewu yang terdiri dari Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) bersama Dinas Kesehatan, Dinas Peternakan dan Perikanan, serta Dinas Pasar, Kebersihan dan Pertamanan (DPKP), tidak ditemukanya, makanan yang tidak layak kmonsumsi.

“Produk makanan baik semua tidak ditemukan barang yang menjadi masalah mengandung bahan kimia maupun kemasannya. Intinya tidak ditemuan Parsel lebaran yang kadarluasa, maupun kemasanan rusak,” kata dia.

Di kesempatan yang sama, Kabid Kesehatan Hewan pada Dinas Peternakan dan Perikanan Pringsewu Suryo Tjondro mengatakan, Sidak sebagai bentuk kewaspadaan Pemkab untuk mengontrol kondisi daging dan juga antisipasi beredarnya daging celeng di pasaran.

“Hal itu dilakukan melihat tingkat konsumsi daging di tengah masyarakat saat ramadhan hingga lebaran yang cenderung naik,” ungkapnya.

Menurut Suryo, bahwa dari hasil sidak di Pasar Induk Pringsewu kenaikan harga daging sebelum bulan puasa relatif berkisar 5 sampai 10 persen.
“Tidak adanya daging oplosan, stock daging cukup. Bahkan tidak ada daging sapi maupun kambing yang mengandung formalin ditandi banyak lalat disekitran daging,” kata dia.

Ditambahkan Kepala Dinas Kesehatan Purhadi mengatakan, sidak dilakukan juga untuk mengecek kandungan bahan-bahan makanan yang beredar di masyarakat.

“Kita telah mengambil sample dari beberapa jenis makanan untuk dilakukan uji laboratorium.  Setelah dilakukan uji Lab. Akan diketahui makan mengandung zat berbahaya atau tidak,” kata dia.  (Sahirun/JJ)