oleh

Proyek Balai Adat Pardasuka ‘Bermasalah’

Harianpilar.com, Pringsewu – Kualitas proyek pembangunan Rumah Balai Adat Sai Batin, di Kecamatan Pardasuka diragukan. Pasalnya, pekerjaan finising proyek yang menelan biaya Rp710 juta dari APBD Provinsi belum seratus persen selesai.

Terkait hal itu, DPRD Pringsewu mendesak pihak rekanan untuk segera memperbaiki proyek tersebut.

“Kita akan tindak lanjuti melalui anggota DPRD  Provinsi untuk minta pihak rekanan segera memperbaiki sesuai keinginan masyarakat sebelum diserah terimakan hasil memang sudah layak. Karena  untuk pembangunan masih ada dana pemiliharaan sekitar 5 sampai 10 persen,” kata Ketua Komisi III DPRD Pringsewu, Anton Subagio  bersama Wakil Komisi IV DPRD Pringsewu, Suherman saat meninjau hasil pembangunan Rumah Balai Adat Saibatin di kecamatan Pardasuka, Kamis (22/1/15).

Menurut Wakil Ketua Komisi III DPRD Pringsewu Suherman, bahwa proyek pembangunan rumah balai adat yang nanti sudah selesai diperbaiki masih masuk dalam tahap pemeliharan untuk segera diserah terimakan.

“Untuk kita minta rekanan juga segera diserah terimakan bangunannya kepada pemangku adat agar bisa secepat dimanfaatkan masyarakat sai batin. Bahkan kita juga akan panggil disdikbudpar untuk mengupayakan kepada provinsi agar bisa secepat bangunan untuk diserah terimanya,”pintanya.

Sementara itu, Ketua Presidium Adat Sai Batin,  Kecamatan Pardasuka Rohmansyah didampingi Pemangku Adat Pangikhan Bandakh Magha Kecamatan Pardasuka Sazeli Gunawan, mengatakan, pembanguanan gedung Rumah Balai Adat Sai Batin itu sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap potensi-potensi kebudayaan yang ada di Kabupaten Pringsewu.

“Artinya kami menyambut baik dan berterimakasih kepada pemerintah atas dibangunnya rumah balai adat itu. Otomatis nantinya kegiatan-kegiatan kebudayaan mungkin semua akan dilakukan disitu. Karena memang populasi penduduk asli Lampung Sai Batin di kabupaten Pringsewu terbesar di kecamatan Pardasuka,”kata dia.

Diakui Rohmansyah, bahwa dalam hal ini proyek pembangunan balai adat yang berasal dari APBD Provinsi dengan anggaran sekitar itu Rp 710 juta hasil memang belum sesuai standarnya.

“Jadi, belum sempurna hasil pembanguannya belum apa-apa cat sudah tampak buram,  relief pada jendela perlu ada pemisahan finturenya kurang mencolok. Untuk kita berharap kepada pihak rekanan segera memperbaiki dengan hasil yang sempurna dan diserah terimakan,” harapnya. (Sahirun/JJ).