oleh

Soal Ketua DPD PDIP, Muklis: Semua Punya Kapasitas

Bandarlampung (Harian Pilar) – Kepengurusan DPD PDIP provinsi Lampung akan berganti Juli 2015 mendatang. Meski sejumlah nama mencuat yang bakal maju dalam pencalonan ketua DPD partai berlambang Banteng kekar, namun nama Ketua DPC PDIP Lampung Barat, Mukhlis Basri santer terdengar.

Apakah kader PDIP ini berpeluang besar menjadi ketua DPD PDIP? Lantas siapakah lawan terberat?.”Tidak ada yang membatasi kader, semua punya kapasitas yang sama sesuai SK DPP 066-067, semuanya berat,” kata Mukhlis, Sabtu (20/12/2014).

Menurut Muklis, setiap kader partai besutan Megawati Soekarno Putri mempunyai hak yang sama untuk mengkomandoi PDIP Provinsi Lampung, namun proses pendekatan di tubuh partai serta jiwa kepemimpinan yang bisa membawa sosok kader menjadi ketua DPD PDIP.

“Terserah PAC, DPC, pemilihan kita secara musyawarah mufakat enggak ada voting,” ucap dia.

Dia menuturkan, sekarang ini perekrutan melalui DPD kemudian nama-namanya direkomendasi(dibawa) ke DPP dan nantinya DPD yang melakukan tes siapa pada calon itu.

“Sudah proses, sedang berjalan semua kabupaten mungkin ada yang berjalan dan belum,” jelasnya.

Bupati Lampung Barat ini mengaku, dirinya tidak menargetkan untuk menang berapa persen namun dia terus berusaha agar menjadi orang nomor satu di partai pemenang pemilu 2014 lalu.”Kita berjuang semaksimal mungkin,”kata dia.

Dia mengatakan, PDIP tidak ada perpecahan namun perbedaan yang pasti ada, karena kader PDIP taat azas dan taat dengan pemimpin.”Kalau lari dari SK 066/067 bisa berakibat timbulnya perpecahan ,” ungkapnya.

Menurutnya, karena semua kader mempunyai komposisi yang sama tidak ada calon ketua DPD PDIP yang direstui oleh DPP namun semua setujui jika sesuai aturan yang berlaku di partai.

“Perbuatan yang baik itu harus optimis,” ucap bupati dua periode ini.
Saat disinggung baru-baru ini dirinya pergi ke Jakarta, yang menimbulkan dugaan adanya ‘lobi-lobi’ dengan DPP?

Dia membantah, kemarin itu ke Jakarta buka bukan lobi, karena ada anak yang di Jakarta, belum lagi urusan birokrasi karena dirinya menjabat bupati.

“Enggak ada lobi-lobi kalau tidak ada dukungan dari bawah,” tutupnya. (Lia/JJ).