Laporan: Putra/Buchari/Lia – Editor: Juanda
Bandarlampung (Harian Pilar) – Hujan lebat disertai angin kencang yang mengguyur Bandarlampung, Senin (22/12/214) selama hampir satu jam yang mengakibatkan sejumlah wilayah di Bandarlampung mengalami banjir dadakan. Seperti yang terjadi pemukiman warga di Jalan Kepayang, Kelurahan Rajabasa Pemuka, Kecamatan Rajabasa, Bandarlampung. Bahkan di Kelurahan Jagabaya III, sedikitnya ada 20 rumah yang juga terendam banjir.
Banjir dadakan yang berasal dari meluapnya air irigasi hingga 1,5 meter ini sempat merendam 40 rumah warga dan merusak fasilitas rumah tangga. Meski demikian, banjir dadakan ini tidak berlangsung lama, sekitar 30 menit air kembali surut.
Akibat kejadian itu, seorang warga Perumahan Ragomgawi, Albert Manuhuruk (59) mengalami luka berat patah tulang, akibat tertimpa runtuhan tembok.
Salah seorang warga setempat Agung (35) mengatakan, banjir dadakan ini disebabkan air irigasi meluap dan cukup deras, terlebih kondisi lahan di sekitar lokasi kejadian cukup labil, sehingga ikut terkikis air.
Senada dikatakan Ketua RT 05 Lingkungan II, Kelurahan Rajabasa Pemuka Darmin. Dia mengatakan, jika kerugian meteril akibat musibah itu belum dapat diperkirakan.
“Yang jelas beberapa barang elektronik warga seperti televisi, kasur beserta peralatan orgen tunggal saya juga terkena imbas karena terendam air,” ujar Darmin.
Dijelaskannya, kejadian bermula sekitar pukul 4.0 wib hujan deras hampir selama satu jam ini mengakibatkan debit air di irigasi tinggi, yang mengakibatkan air meluap dan menggenagi jalan. Tak lama kemudian, jelasnya, air dengan volume lebih besar datang dan turun ke arah tembok yang tampak akan dibangun perumahan. Karena besarnya air, tembok tersebut jebol.
Dari Kelurahan Jagabaya III, Kecamatan Wayhalim, diketahui puluhan rumah juga terendam banjir, penyebabnya akibat terjadinya penyempitan drainase di Jalan Pulau Buton Raya yang dikerjakan PT Reka Cipta Rafa Lestari dengan nilai proyek sekitar Rp1.8 miliar.
Menurut Asnawi salah satu warga setempat, ada sekitar 20 rumah terendam banjir saat hujan lebat mengguyur pada Senin (22/12/2014) sekitar pukul 04.00 wib.
“Tadi sempat didatangi oleh camat dan lurah, mereka meninjau lokasi di sini mas, katanya sih nanti mau dilaporkan kepada Dinas PU Kota Bandarlampung,” ungkapnya.
Tercatat, rumah yang terendam banjir menurut Asnawi, di antaranya milik, Abah Saril, Ponimin, Sikin, Asnawi, Ridwan, Nenek Susi, Sunar, Mamad, Slamet, Jali dan beberapa rumah warga lainnya.
“Rumah saya ikut terendam juga, memang air tetap mengalir tetapi Drainase kurang lebar sama kurang dalam, ya itu mungkin mengakibatkan volume air meluap hingga kerumah warga,” terangnya.
Di lokasi kejadian, Kabid Rehab Rekon Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandarlampung Samsul, mengatakan dampak dari banjir dadakan ini juga sempat merambah ke Perumahan Ragomgawi, sedikitnyanya 20 rumah terkena dampak banjir dadakan ini.
“Banjir juga disertai dengan luapan lumpur dan sampah yang berasal dari material kayu,” tegas Samsul.
Terkait tindak lanjut BPBD, ujar Samsul, pihaknya masih menunggu instruksi dari walikota.
“Kami masih menunggu instruksi walikota. Untuk saat ini yang dapat kita lakukan adalah pendataan warga dan membantu pembersihan rumah warga pasca banjir dan kami menyiagakan 1 unit mobil berupa armada pembantu untuk penyemprotan lumpur rumah warga bila nanti diperlukan,” tandasnya.
Terpisah, Walikota Bandarlampung Herman HN meninjau beberapa titik lokasi banjir di Bandarlampung, di antaranya, di Jalur Dua Jalan Pramuka, Rajabasa.
Pada kesempatan itu, Herman HN berjanji akan meberikan bantuna terhadap warga yang mendapat musibah banjir dadakan ini.
“Yan nanti kita akan bantu warga yang rumaahnya kena longsor, masing- masing Rp10 juta, jadi 2 rumah Rp20 juta,” tegas Herman HN, saat mengecek lokasi banjir Waylangkapura, Kelurahan Sumberrejo, Kecamatan Kemiling, Bandarlampung.