oleh

Berlian Mansyur Bicara Politik Uang Perintah Arinal Hingga Mobil Dari Nyonya Lee

Harianpilar.com, Bandarlampung – Politisi senior Partai Golkar Lampung, Barlian Mansyur buka-bukaan soal alur dugaan money politic (Politik uang) yang dilakukan calon gubernur Lampung Arinal Djunaidi.

Anggota DPRD Kota Bandarlampung itu mengungkap secara rinci alur dari perintah hingga pelaksanaan dugaan politik uang untuk pemenangan Arinal.

“Saya ingin menjelaskan bagaimana terjadinya money politic di Provinsi Lampung khusunya di Bandarlampung, ” ucap Barlian di video yang beredar luas masyarakat.

Menurutnya, beberapa saat yang lalu dirinya dipanggil Ketua DPD Partai Goklar Kota Bandarlampung Yuhadi untuk menghadap Arinal Djunaidi. Sesampainya di kediaman Arinal, Berlian mengaku melihat dua orang kepala desa atau lurah kalau di kota Bandarlampung.

Kemudian, ada instruksi-intruksi yang disampaikan terkait dengan TPS-TPS yang ada disekitarnya agar jangan sampai kalah.

“Dan beliau (Arinal) bertanya berapa kira-kira itu biayanya, dan itu yang menjawabnya bukannya saya tapi pak Yuhadi, okey siapkan itu jangan sampai kalah dibelakang rumah saya, nah itu pakai amplop, ” terang Barlian Mansyur.

Kemudian, setelah itu tanggal 24 atau H-2 sebelum pemungutan suara Pilgub, Berlian mengaku kembali dipanggil melalui sambungan telepon oleh Ketua DPD Golkar Kota Bandarlampung Yuhadi untuk menghadap Arinal Djunaidi.

“Kemudian saya menghadap pada malam hari. Lalu pak Arinal Djunaidi menghampiri kami dan bertanya apakah itu sudah siap disana itu. Dan kami jawab sudah,” jelas dia.

“Tapi artinya disitu saya tidak sendirian, disitu ada pimpinan kecamatan Labuhan Ratu, ” timpal Barlian.

Setelah itu, Berlian diminta untuk menghubungi Muhidin yang juga pengurus Partai Golkar Lampung.

“Nah selanjutnya Berlian besok telepon Muhidin suruh dia temui Armen ambil uangnya,” ujar Berlian menirukan ucapab Arinal.

Minggu tanggal 24 Juli 2018, jelas Berlian, Muhidin menghubungi dirinya telepon whatsapp maupun pesan Whatsapp.

“Itu bahwa dia sedang menunggu jam 12-an tempat Armen, tadi pagi saya dapat pesan dari pak Arinal Djunaidi saya suruh menemui Armen,” terang Berlian menirukan perkataan Muhidin.

“Setelah itu jam 12.15 dia telpon saya melalui telepon whatsapp tidak keangkat oleh saya karena saya lagi nyetir mobil. Lalu setelah saya turun dari mobil sekitar jam 12.30 pak Muhidin yang juga pengurus partai Golkar Provinsi Lampung itu menanyakan kepada saya dimana. Lalu saya jawab dirumah. Muhidin bertanya lagi lalu gimana ini. Saya jawab yaudah ini ngapa, saya dirumah,” jelas Barlian lagi.

Lalu Muhidin kerumah, lalu sampai dirumah duduk dulu saya sajikan kue-kue.”Bagaimana itu dengan barang itu, barang itu bahaya, barang itu lebih dari ganja,” kata Muh.

Kemudian Berlian menjawab,”Ya iyalah main-main terus dengan hal-hal seperti ini. Tapi karena ini perintah saya ini sebagai anak buah partai, ini bertentangan dengan isi hati saya yang sebenarnya,” jawab Barlian.

Dari percakapan itu, akhirnya Barlian memanggil PK Labuhan Ratu, Asman.”Yasudahlah akhirnya saya panggil PK Labuhan Ratu, Asman. Saya tanya mana itunya. Kemudian Muhudin menjawab sudah dimobil,” ungkapnya.

Kemudian, diambil oleh Asman uang itu dibawalah ke meja.”Sudah dilak sedemikian rupa seperti kue gabin kotak-kotak gitu masih dalam kotak amplop, ada Coklatnya, kuningnya, melati ya kalau nggak salah mereknya,” ingat Barlian dalam pertemuannya dengan Asman.

Setelah itu, Asman mengambil barang itu lalu dimasukkan dalam box motornya.

“Saya katakan hati-hati awas kalian ketangkap, salurkan yang sebenar-benarnya, dan kalau kalian ini awas saya tidak punya tanggungjawab dengan ini semua,” himbau Barlian kepada Asman. Lalu Asman pulang dan Muhidin juga pulang.

Berlian menerangkan ketika datang Muhidin menggunakan mobil putih yang katanya dapat operasional dari nyonya Lee.

“Wah mobil baru ni bos. Muhidin menjawab nggak, ini operasional dari ibu Lee,” kata Berlian mengulang ucapan Muhidin.

Sementara, Ketua DPD Golkar Bandarlampung Yuhadi tidak menjawab saat di konfirmasi. Begitu juga Cagub Lampung Arinal Djunaidi tidak menjawab saat dikonformasi masalah pengakuan Berlian Mansyur itu.(Ramona/Maryadi)